medcom.id, Jakarta: Rina Aditya Sartika, salah satu anggota DPRD Fraksi Partai Gerindra, diduga menggunakan pos anggaran pendidikan APBD DKI 2014 untuk mencetak enam buku tulisannya. Pihak SMKN 60 Jakarta mengaku buku-buku tersebut tak diminati siswa.
"Tahu kan minat baca anak-anak sekarang, jadi bukunya jarang dibaca," kata salah satu petugas perpustakaan SMKN 60 Jakarta yang tak ingin disebutkan namanya kepada Metrotvnews.com, Kamis (19/3/2015).
Buku-buku Rina diterima oleh pihak sekolah pada 1 Oktober 2014. Petugas itu menjelaskan pihak sekolah sudah memberi tahu setiap wali kelas soal kedatangan buku untuk diinformasikan kepada siswa.
"Terkadang wali kelas mengajak siswa ke perpustakaan, tapi buku itu tetap tidak dibaca," tambahnya sambil merapikan buku-buku.
Buku-buku bermasalah karya Rina berjudul Dari Delman Menuju MRT, Dari Kampoeng Hingga Metropolitan, Batavia Era Kolonial Hingga Jokowi, Jakarta Dulu Rawa Sekarang Pencakar Langit, Perempuan Betawi Menyusui, dan Urban Batavia Urban Jakarta, masih tersusun rapi di rak.
Buku itu dialokasikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK di DKI. Belakangan diketahui pengadaan keenam buku itu diduga dijadikan alat kampanye oleh Rina. Saat keenam buku itu dicetak dan diterbitkan, Rina masih calon legislatif.
Rina adalah putri dari Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Selatan Alex Usman. Alex saat ini berurusan dengan polisi terkait kasus pengadaan alat uninterruptible power supply di sekolah-sekolah.
medcom.id, Jakarta: Rina Aditya Sartika, salah satu anggota DPRD Fraksi Partai Gerindra, diduga menggunakan pos anggaran pendidikan APBD DKI 2014 untuk mencetak enam buku tulisannya. Pihak SMKN 60 Jakarta mengaku buku-buku tersebut tak diminati siswa.
"Tahu kan minat baca anak-anak sekarang, jadi bukunya jarang dibaca," kata salah satu petugas perpustakaan SMKN 60 Jakarta yang tak ingin disebutkan namanya kepada
Metrotvnews.com, Kamis (19/3/2015).
Buku-buku Rina diterima oleh pihak sekolah pada 1 Oktober 2014. Petugas itu menjelaskan pihak sekolah sudah memberi tahu setiap wali kelas soal kedatangan buku untuk diinformasikan kepada siswa.
"Terkadang wali kelas mengajak siswa ke perpustakaan, tapi buku itu tetap tidak dibaca," tambahnya sambil merapikan buku-buku.
Buku-buku bermasalah karya Rina berjudul
Dari Delman Menuju MRT, Dari Kampoeng Hingga Metropolitan, Batavia Era Kolonial Hingga Jokowi, Jakarta Dulu Rawa Sekarang Pencakar Langit, Perempuan Betawi Menyusui, dan Urban Batavia Urban Jakarta, masih tersusun rapi di rak.
Buku itu dialokasikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK di DKI. Belakangan diketahui pengadaan keenam buku itu diduga dijadikan alat kampanye oleh Rina. Saat keenam buku itu dicetak dan diterbitkan, Rina masih calon legislatif.
Rina adalah putri dari Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Selatan Alex Usman. Alex saat ini berurusan dengan polisi terkait kasus pengadaan alat uninterruptible power supply di sekolah-sekolah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)