medcom.id, Jakarta: Polisi menangkap enam pencuri kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Para pelaku sehari-hari bekerja sebagai pemulung.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Mujiono membeberkan cara kerja para pelaku. Pelaku mensurvei lokasi dari galian pengerjaan kabel.
"Dengan hal tersebut, mereka tahu di bawah banyak kabel, termasuk kabel mana saja yang sudah tidak digunakan," kata Mujiono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (11/3/2016).
Setelah memastikan di lokasi yang ditinjau ada kabel, pelaku mulai merencanakan aksinya. Mereka beraksi malam atau dini hari.
Pelaku masuk ke saluran air melalui penutup saluran air yang terbuka. Alat-alat pendukung seperti senter kepala, linggis, pisau, dan palu kecil. Mujiono mengatakan, pelaku sangat paham membedakan kabel lama dan baru.
"Mereka kemudian memotong kabel dan mengupas kabel di dalam gorong-gorong, lalu menaikkan isi kabel berupa tembaga dan timah," terang Mujiono.
Para pelaku memotong-motong kabel sepanjang satu meter agar lebih mudah mengeluarkan tembaga dan timah.
Gerobak untuk membawa hasil curian sudah disiapkan di atas penutup saluran air tempat mereka keluar masuk. Bagian bawah gerobak sudah dilubangi, sehingga hasil curian bisa langsung masuk dari gorong-gorong ke gerobak.
"Satu orang ada yang bertugas menerima di atas jalan," kata Mujiono.
Yang cukup mengejutkan, para pelaku bisa bertahan lebih dari sehari di gorong-gorong. Mereka membawa bekal makanan. "Ada yang sehari semalam, ada yang sampai dua hari juga," imbuh Mujiono.
Pelaku diketahui tak sekaligus mengeluarkan timah dan tembaga hasil curian. Mereka mengumpulkan tembaga dan timah berhari-hari. "Setelah tiga minggu baru mereka naikkan ke atas," tambah Mujiono.
Mujiono bilang para pelaku memang kelompok spesialis pencurian jaringan kabel. Para pelaku, yakni STR alias BY, 45, MRN alias N, 34, SWY alias SM, 45, AP alias UC, 28, RHM alias GUN, 43, dan AT alias TGL, 48, punya peran masing-masing.
Temuan 25 ton sampah kulit kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama marah. Sebab, limbah di saluran air tersebut bisa menimbulkan genangan air.
Saat pertama kali petugas Suku Dinas Tata Air DKI Jakarta pertama kali menemukan sampah kulit kabel, Ahok sempat mengatakan hal itu bagian dari sabotase agar Jakarta banjir. Hari ini, polisi membuktikan ini kasus pencurian.
medcom.id, Jakarta: Polisi menangkap enam pencuri kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Para pelaku sehari-hari bekerja sebagai pemulung.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Mujiono membeberkan cara kerja para pelaku. Pelaku mensurvei lokasi dari galian pengerjaan kabel.
"Dengan hal tersebut, mereka tahu di bawah banyak kabel, termasuk kabel mana saja yang sudah tidak digunakan," kata Mujiono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (11/3/2016).
Setelah memastikan di lokasi yang ditinjau ada kabel, pelaku mulai merencanakan aksinya. Mereka beraksi malam atau dini hari.
Pelaku masuk ke saluran air melalui penutup saluran air yang terbuka. Alat-alat pendukung seperti senter kepala, linggis, pisau, dan palu kecil. Mujiono mengatakan, pelaku sangat paham membedakan kabel lama dan baru.
"Mereka kemudian memotong kabel dan mengupas kabel di dalam gorong-gorong, lalu menaikkan isi kabel berupa tembaga dan timah," terang Mujiono.
Para pelaku memotong-motong kabel sepanjang satu meter agar lebih mudah mengeluarkan tembaga dan timah.
Gerobak untuk membawa hasil curian sudah disiapkan di atas penutup saluran air tempat mereka keluar masuk. Bagian bawah gerobak sudah dilubangi, sehingga hasil curian bisa langsung masuk dari gorong-gorong ke gerobak.
"Satu orang ada yang bertugas menerima di atas jalan," kata Mujiono.
Yang cukup mengejutkan, para pelaku bisa bertahan lebih dari sehari di gorong-gorong. Mereka membawa bekal makanan. "Ada yang sehari semalam, ada yang sampai dua hari juga," imbuh Mujiono.
Pelaku diketahui tak sekaligus mengeluarkan timah dan tembaga hasil curian. Mereka mengumpulkan tembaga dan timah berhari-hari. "Setelah tiga minggu baru mereka naikkan ke atas," tambah Mujiono.
Mujiono bilang para pelaku memang kelompok spesialis pencurian jaringan kabel. Para pelaku, yakni STR alias BY, 45, MRN alias N, 34, SWY alias SM, 45, AP alias UC, 28, RHM alias GUN, 43, dan AT alias TGL, 48, punya peran masing-masing.
Temuan 25 ton sampah kulit kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama marah. Sebab, limbah di saluran air tersebut bisa menimbulkan genangan air.
Saat pertama kali petugas Suku Dinas Tata Air DKI Jakarta pertama kali menemukan sampah kulit kabel, Ahok sempat mengatakan hal itu bagian dari sabotase agar Jakarta banjir. Hari ini, polisi membuktikan ini kasus pencurian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)