medcom.id, Jakarta: Kondisi utilitas (kabel jaringan bawah tanah) yang semrawut berdampak pada perbaikan saranan umum yang tengah dikerjakan Pemerintah DKI Jakarta. Salah satunya di daerah Matraman, Jakarta Timur.
Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Timur Ahmad Yazied Bustomi mengatakan, jaringan kabel bawah tanah yang tak beraturan membuat pengerjaan perbaikan saluran air di daerahnya terhambat.
"Itu mestinya lebih cepat, tapi ternyata kondisi utilitasnya di situ luar biasa (semrawut)," kata Yazied kepada Metrotvnews.com, Kamis (28/1/2016).
Yazied menyebut, semrawutnya utilitas seperti dibiarkan pemilik kabel. Semua jaringan kabel menumpuk tak beraturan. Tumpukan kabel ini membikin susah petugas sudin yang tengah dikejar target perbaikan saluran air.
Sudin Jakarta Timur, kata Yazied, sudah melayangkan surat teguran kepada perusahaan pemilik utilitas. Namun, tak ada respon berarti.
Utilitas di Jalan Matraman (MTVN.Arga)
Sama seperti yang dibilang Ahok kemarin, Yazied menyebut pemilik kabel abai. Padahal, perbaikan saluran air ditaretkan segera rampung. Sebab, saluran air dibikin buat mengurangi genangan air yang kerap terjadi di kawasan Matraman.
"Sudah banyak warga yang mengeluh, biar enggak banjir lagi. Kami targetin cepat, tapi ya sempat makan waktu gara-gara utilitas itu," terang Yazied.
Pantauan Metrotvnews.com di lokasi, sejumlah kabel nampak dalam lubang proyek saluran air di Jalan Matraman. Kondisinya, semrawut. Ada kabel induk milik PLN, pipa induk milik perusahaan air minum (PAM). Selebihnya, ada juga kabel yang menjalur ke penerangan jalan umum.
medcom.id, Jakarta: Kondisi utilitas (kabel jaringan bawah tanah) yang semrawut berdampak pada perbaikan saranan umum yang tengah dikerjakan Pemerintah DKI Jakarta. Salah satunya di daerah Matraman, Jakarta Timur.
Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Timur Ahmad Yazied Bustomi mengatakan, jaringan kabel bawah tanah yang tak beraturan membuat pengerjaan perbaikan saluran air di daerahnya terhambat.
"Itu mestinya lebih cepat, tapi ternyata kondisi utilitasnya di situ luar biasa (semrawut)," kata Yazied kepada
Metrotvnews.com, Kamis (28/1/2016).
Yazied menyebut, semrawutnya utilitas seperti dibiarkan pemilik kabel. Semua jaringan kabel menumpuk tak beraturan. Tumpukan kabel ini membikin susah petugas sudin yang tengah dikejar target perbaikan saluran air.
Sudin Jakarta Timur, kata Yazied, sudah melayangkan surat teguran kepada perusahaan pemilik utilitas. Namun, tak ada respon berarti.
Utilitas di Jalan Matraman (MTVN.Arga)
Sama seperti yang dibilang Ahok kemarin, Yazied menyebut pemilik kabel abai. Padahal, perbaikan saluran air ditaretkan segera rampung. Sebab, saluran air dibikin buat mengurangi genangan air yang kerap terjadi di kawasan Matraman.
"Sudah banyak warga yang mengeluh, biar enggak banjir lagi. Kami targetin cepat, tapi ya sempat makan waktu gara-gara utilitas itu," terang Yazied.
Pantauan
Metrotvnews.com di lokasi, sejumlah kabel nampak dalam lubang proyek saluran air di Jalan Matraman. Kondisinya, semrawut. Ada kabel induk milik PLN, pipa induk milik perusahaan air minum (PAM). Selebihnya, ada juga kabel yang menjalur ke penerangan jalan umum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)