Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah kembali membuka posko pengaduan masyarakat di halaman pendopo Balai Kota, Jakarta Pusat. Hari pertama dibuka, sudah ada tujuh warga DKI yang mengadukan berbagai persoalan.
Salah satunya, warga Pulo Raya, Petogongan, Jakarta Selatan, Retno, yang mengeluhkan banjir yang kerap menggenangi pemukimannya belakangan ini. Lantaran, hunianya sempat tidak lagi banjir sejak 2013-2020.
"Kemarin Selasa dan Kamis, rumah saya ya (banjir) masuk (rumah)," ujar Retno di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Oktober 2022.
Retno menilai dengan kembali dibukanya posko pengaduan diharapkan berbagai persoalan masyarakat dapat cepat tertangani. Mengingat keberadaan posko tersebut terakhir didirikan pada 2017 era Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Soni Sumarsono.
"Saya pikir ini mumpung ada prioritas (penanganan) banjir jadi saya gunakan kesempatan ini. Paling ga lebih dapat perhatian," terang dia.
Adapun sebanyak tujuh warga yang mengadu langsung ke Balai Kota berasal dari berbagai wilayah. Jakarta Pusat ada satu aduan, Jakarta Timur ada tiga aduan, Jakarta Utara satu aduan, dan Jakarta Selatan dua aduan.
Ditemui ditempat yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono mempersilahkan warganya untuk mengadukan persoalan melalui aplikasi Jakarta Kini (Jaki) atau memanfaatkan fasilitas yang ia sediakan.
"Lewat aplikasi silakan, atau yang mau sambil ke Balai Kota lihat-lihat Balai Kota. Itu kan pilihan. Pengaduan melalui elektronik juga bagus, sederhana ya," jelas Heru.
Sebelumnya, Heru menyebut akan kembali membuka posko pengaduan masyarakat yang hilang di era kepemimpinan Anies Baswedan. Posko pengaduan masyarakat akan dibuka mulai pukul 08.00-09.00 WIB setiap Senin-Kamis.
“Setelah itu membawa apa yang didiskusikan oleh masyarakat di sini pengaduan dan nanti akan dibawa ke wilayahnya masing-masing-masing dan didiskusikan,” kata dia di Balai Kota Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Senin 17 Oktober 2022.
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov)
DKI Jakarta telah kembali membuka posko pengaduan masyarakat di halaman pendopo Balai Kota, Jakarta Pusat. Hari pertama dibuka, sudah ada tujuh warga DKI yang mengadukan berbagai persoalan.
Salah satunya, warga Pulo Raya, Petogongan, Jakarta Selatan, Retno, yang mengeluhkan banjir yang kerap menggenangi pemukimannya belakangan ini. Lantaran, hunianya sempat tidak lagi banjir sejak 2013-2020.
"Kemarin Selasa dan Kamis, rumah saya ya (banjir) masuk (rumah)," ujar Retno di
Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Oktober 2022.
Retno menilai dengan kembali dibukanya posko
pengaduan diharapkan berbagai persoalan masyarakat dapat cepat tertangani. Mengingat keberadaan posko tersebut terakhir didirikan pada 2017 era Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Soni Sumarsono.
"Saya pikir ini mumpung ada prioritas (penanganan) banjir jadi saya gunakan kesempatan ini. Paling ga lebih dapat perhatian," terang dia.
Adapun sebanyak tujuh warga yang mengadu langsung ke Balai Kota berasal dari berbagai wilayah. Jakarta Pusat ada satu aduan, Jakarta Timur ada tiga aduan, Jakarta Utara satu aduan, dan Jakarta Selatan dua aduan.
Ditemui ditempat yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono mempersilahkan warganya untuk mengadukan persoalan melalui aplikasi Jakarta Kini (Jaki) atau memanfaatkan fasilitas yang ia sediakan.
"Lewat aplikasi silakan, atau yang mau sambil ke Balai Kota lihat-lihat Balai Kota. Itu kan pilihan. Pengaduan melalui elektronik juga bagus, sederhana ya," jelas Heru.
Sebelumnya, Heru menyebut akan kembali membuka posko pengaduan masyarakat yang hilang di era kepemimpinan Anies Baswedan. Posko pengaduan masyarakat akan dibuka mulai pukul 08.00-09.00 WIB setiap Senin-Kamis.
“Setelah itu membawa apa yang didiskusikan oleh masyarakat di sini pengaduan dan nanti akan dibawa ke wilayahnya masing-masing-masing dan didiskusikan,” kata dia di Balai Kota Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Senin 17 Oktober 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)