Jakarta: Para petugas proyek double-double track (DDT) Manggarai-Jatinegara membungkam setelah insiden robohnya launcher gantry. Proyek ini pun dijaga ketat oleh petugas keamanan.
Pantauan Medcom.id, Kamis, 1 Maret 2018, para petugas tampak mulai beraktivitas. Proyek ini sempat diberhentikan sementara untuk dilakukan investigasi oleh Polri dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akibat robohnya launcher gantry yang menyebabkan dua pekerja tewas.
Para petugas bekerja dengan mengenakan peralatan keamanan seperti rompi, helm dan sepatu proyek. Ada tiga alat berat yang dioperasi dalam pengerjaan proyek tersebut.
Baca: Proyek DDT Manggarai-Jatinegara Dilanjutkan dengan Catatan
Sayangnya, reporter Medcom.id tak diizinkan masuk ke dalam proyek tersebut, juga mengambil gambar. Para petugas juga ogah dimintai keterangannya perihal proyek tersebut.
Komite Nasional Keselamatan Konstruksi (KNKK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengevaluasi proyek DDT Manggarai-Jatinegara. PT Hutama Karya selaku kontraktor juga diperbolehkan untuk melakukan pengerjaan dengan beberapa syarat.
Hutama Karya juga diminta menyiapkan dokumen keselamatan yang sesuai dengan fakta di lapangan agar menjamin keamanan dan keselamatan pekerja. Dokumen tersebut antara lain dokumen kontrak, rencana keselamatan, dan kesehatan kerja kontrak (RK3K), perencanaan tenaga ahli dan tenaga terampil, alat berat dan operatornya, uji material dan peralatan dan standar operasional prosedur, metode kerja serta izin kerja.
Pemilik proyek juga diminta selalu aktif melaporkan semua yang sudah dilakukan untuk memenuhi syarat-syarat tersebut. “Setelah penukaran LG yang rusak, akan ada dilakukan pembongkaran agar dilakukan pekerjaan baru lagi dan ini tetap diawasi Komite K2,” kata Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanudin.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/dN6rY7QN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Para petugas proyek
double-double track (DDT) Manggarai-Jatinegara membungkam setelah insiden robohnya
launcher gantry. Proyek ini pun dijaga ketat oleh petugas keamanan.
Pantauan
Medcom.id, Kamis, 1 Maret 2018, para petugas tampak mulai beraktivitas. Proyek ini sempat diberhentikan sementara untuk dilakukan investigasi oleh Polri dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akibat robohnya
launcher gantry yang menyebabkan dua pekerja tewas.
Para petugas bekerja dengan mengenakan peralatan keamanan seperti rompi, helm dan sepatu proyek. Ada tiga alat berat yang dioperasi dalam pengerjaan proyek tersebut.
Baca: Proyek DDT Manggarai-Jatinegara Dilanjutkan dengan Catatan
Sayangnya,
reporter Medcom.id tak diizinkan masuk ke dalam proyek tersebut, juga mengambil gambar. Para petugas juga ogah dimintai keterangannya perihal proyek tersebut.
Komite Nasional Keselamatan Konstruksi (KNKK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengevaluasi proyek DDT Manggarai-Jatinegara. PT Hutama Karya selaku kontraktor juga diperbolehkan untuk melakukan pengerjaan dengan beberapa syarat.
Hutama Karya juga diminta menyiapkan dokumen keselamatan yang sesuai dengan fakta di lapangan agar menjamin keamanan dan keselamatan pekerja. Dokumen tersebut antara lain dokumen kontrak, rencana keselamatan, dan kesehatan kerja kontrak (RK3K), perencanaan tenaga ahli dan tenaga terampil, alat berat dan operatornya, uji material dan peralatan dan standar operasional prosedur, metode kerja serta izin kerja.
Pemilik proyek juga diminta selalu aktif melaporkan semua yang sudah dilakukan untuk memenuhi syarat-syarat tersebut. “Setelah penukaran LG yang rusak, akan ada dilakukan pembongkaran agar dilakukan pekerjaan baru lagi dan ini tetap diawasi Komite K2,” kata Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanudin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)