Jakarta: Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Abraham 'Lulung' Lunggana bakal mencari sumbangan. Hal ini buntut anggaran Bamus Betawi dicoret DPRD DKI Jakarta.
"Jadi saya akan mendukung program Bamus Betawi dengan anggaran mandiri karena kita harus mandiri," kata Lulung di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Desember 2019.
Lulung mengaku sudah memiliki banyak tim untuk mencari dana. Salah satu perusahaan yang dibidik ialah restoran.
"Kami juga sudah bekerja sama dengan media RRI (Radio Republik Indonesia) dan TVRI (Televisi Republik Indonesia). Konten inilah yang kemudian bisa mendapatkan sumber dana yang luar biasa," ucap dia.
Meski tak mendapat sokongan dana dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, politikus Partai Amanat Nasional ini tak mau program tahunan Bamus mati. Dia menargetkan mendapatkan Rp10 miliar.
"(Dana) untuk apa saja? Bulan pertama kita launching tabungan umrah untuk masyarakat dan Bamus Betawi, bulan kedua festival palang pintu, ketiga festival kerak telor, keempat festival kampung Betawi," terang Lulung.
Pemprov DKI Jakarta mengusulkan hibah untuk Kodam Jaya dan Bamus Betawi masuk APBD. Namun, DPRD menolak karena tidak dibahas dalam rencana Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).
Semula, hibah untuk Kodam Jaya senilai Rp55,2 miliar, sedangkan hibah Bamus Betawi sebesar Rp6 miliar. DPRD mengusulkan dana hibah diajukan pada APBD Perubahan DKI Jakarta 2020.
Jakarta: Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Abraham 'Lulung' Lunggana bakal mencari sumbangan. Hal ini buntut anggaran Bamus Betawi dicoret DPRD DKI Jakarta.
"Jadi saya akan mendukung program Bamus Betawi dengan anggaran mandiri karena kita harus mandiri," kata Lulung di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Desember 2019.
Lulung mengaku sudah memiliki banyak tim untuk mencari dana. Salah satu perusahaan yang dibidik ialah restoran.
"Kami juga sudah bekerja sama dengan media RRI (Radio Republik Indonesia) dan TVRI (Televisi Republik Indonesia). Konten inilah yang kemudian bisa mendapatkan sumber dana yang luar biasa," ucap dia.
Meski tak mendapat sokongan dana dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, politikus Partai Amanat Nasional ini tak mau program tahunan Bamus mati. Dia menargetkan mendapatkan Rp10 miliar.
"(Dana) untuk apa saja? Bulan pertama kita
launching tabungan umrah untuk masyarakat dan Bamus Betawi, bulan kedua festival palang pintu, ketiga festival kerak telor, keempat festival kampung Betawi," terang Lulung.
Pemprov DKI Jakarta mengusulkan hibah untuk Kodam Jaya dan Bamus Betawi masuk
APBD. Namun, DPRD menolak karena tidak dibahas dalam rencana Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).
Semula, hibah untuk Kodam Jaya senilai Rp55,2 miliar, sedangkan hibah Bamus Betawi sebesar Rp6 miliar. DPRD mengusulkan dana hibah diajukan pada APBD Perubahan DKI Jakarta 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
