Ketua Dewan Pengawas Rumah Sakit Harapan Jayakarta Hermawan Saputra. Foto: MTVN/Arga Sumantri
Ketua Dewan Pengawas Rumah Sakit Harapan Jayakarta Hermawan Saputra. Foto: MTVN/Arga Sumantri

Bantah Penculikan, RS Harapan Jayakarta Sebut Bayi Raudiah Tunggal

Arga sumantri • 17 Juni 2016 19:08
medcom.id, Jakarta: Rumah Sakit Harapan Jayakarta (RSHJ), Jakarta Timur, membantah terjadi penculikan bayi saat persalinan pasien Raudiah Elva Ningsih. Menurut pihak rumah sakit, kehamilan Raudiah tunggal, bukan kembar atau gemeli.
 
Ketua Dewan Pengawas RSHJ Hermawan Saputra mengakui Raudiah memang pasien yang melahirkan di RSHJ. Dia datang ke rumah sakit pada 7 Mei lewat tengah malam.
 
"Sekitar pukul 00.13 WIB. Dini hari," kata Hermawan di kantor Dinas Kesehatan DKI, Jakarta Pusat, Jumat (17/6/2016).
 
Raudiah diterima dokter jaga rumah sakit. Saat itu, kata Hermawan, Raudiah membawa dokumen hasil USG dari Rumah Sakit Budhi Asih dan Puskesmas Jati Padang, Pasar Minggu.
 
"Yang disampaikan pada kami indikasi awal memang gemeli (bayi kembar)," kata Hermawan.
 
Namun, hasil USG itu tidak serta merta jadi indikasi atau diagnosa akhir tindakan medis terhadap Raudiah. "Ini (gemeli) hanya indikasi awal," kilah Hermawan.
 
Sekitar pukul 08.00 WIB dokter Zainuri, yang menjadi dokter persalinan Raudiah, memeriksa fisik pasien menggunakan alat dopler. Diagnosis menunjukkan bayi Raudiah tunggal alias tidak kembar.
 
Lantaran posisi bayi tidak berada pada semestinya, dokter memutuskan memproses kelahiran secara sesar. Setelah melahirkan, Raudiah dirawat inap selama dua hari. Saat itu tak ada masalah apapun yang dikeluhkan Raudiah.
 
"Dengan kondisi bayi sehat, ibu juga sehat, dan pulang juga tanpa masalah," kata Hermawan.
 
Hermawan mengaku heran ketika beredar berita RSHJ diduga melakukan pelanggaran tindakan medis. Dengan dugaan mengambil atau menyembunyikan salah satu bayi pasien Raudiah.
 
Raudiah Elva Ningsih mengadu ke Komisi Nasional Perlindungan Anak pada 15 Juni. Dia bercerita, pada 7 Mei 2016 dirinya masuk RS buat melahirkan. Esok harinya, Raudiah menjalani proses operasi persalinan dengan cara sesar.
 
Usai persalinan dia hanya diberikan satu bayi. Padahal, kata Raudiah, hasil USG di Puskesmas Jati Padang, Pasar Minggu, 5 Januari 2016, menunjukan ia berstatus hamil bayi kembar atau gemeli.
 
Hal itu diperkuat hasil USG di Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih, Cawang, Jakarta Timur, 22 Maret 2016. Keluarga Raudiah sudah meminta pihak rumah sakit memperlihatkan rekaman CCTV ruang operasi. Namun, ditolak dengan alasan hanya pihak berwajib yang dapat melihatnya. Raudiah juga mengaku pernah melapor ke polisi. Tapi belum ada perkembangan lebih lanjut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan