Suasana sebuah proyek di Kali Ciliwung di kawasan Bidara Cina, Jakarta, Kamis (28/4). ANT/Rosa Panggabean.
Suasana sebuah proyek di Kali Ciliwung di kawasan Bidara Cina, Jakarta, Kamis (28/4). ANT/Rosa Panggabean.

Kanal Banjir Timur dan Sodetan Ciliwung Pecah Beban Air di DKI

LB Ciputri Hutabarat • 04 Mei 2016 03:13
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gencar melakukan normalisasi Kali Ciliwung di DKI, seperti pembenahan di Kampung Pulo dan Bukit Duri. Lantas sebenarnya apa tujuan dari pembenahan yang harus menertibkan sejumlah warga tersebut?
 
Kepala Dinas Tata Air, Teguh Hendarwan mengungkapkan bahwa normaliasi kali yang berdampak pada dua saluran: Kanal Banjir Timur (KBT) dan Sodetan Ciliwung berfungsi untuk membagi beban air. Dia menjelaskan selama ini debit air cenderung menuju Kali Ciliwung saat musim hujan tiba.
 
"Sementara di KBT debit airnya tidak terlalu banyak. Jadi fungsi sodetan itu untuk membagi air ke KBT, mengurangi air dari Sungai Ciliwung ke KBT. Jadi beban air bisa terbagi rata," kata Teguh di Gedung Pemprov DKI, Jalan Meedan Merdeja Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (3/5/2016).

Perhitungan Teguh, sodetan Ciliwung bisa mengalirkan air sebanyak 60 meter kubik per detik. Jumlah ini bisa mengurangi beban air yang menuju Ciliwung sebesar 10 persen. Karena perhitungan tersebut, hingga kini DKI masih terus mengusahakan sodetan di pinggir Kali Cipinang.
 
DKI akan terus mengerjakan proyek sodetan meski sempat kalah di PTUN terkait pembebasan lahan Bidara Cina. DKI, sambung dia, bakal melakukan kasasi. Hal ini dilakukan mengingat sodetan Kali Ciliwung dilakukan untuk kepentingan jangka panjang terutama soal banjir.
 
"Pemerintah enggak bisa mundur. Putusan PTUN tidak bisa membatalkan, karena ini untuk kepentingan umum," terang dia.
 
Dalam proyek sodetan Kali Ciliwung ini pemerintah provinsi bertugas untuk membebaskan lahan. Sementara pengerjaan akan dilakukan langsung oleh pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
 
Sekadar diketahui, sodetan ini memiliki panjang 1,27 kilometer menyambungkan aliran Sungai Ciliwung ke KBT. Ada dua hektar lahan yang masih harus dibebaskan di kawasan Bidara Cina dan Jalan Otista di Jakarta Timur. Pembebasan ini dipergunakan untuk pintu air masuk dan keluar aliran sungai.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan