Jakarta: Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta telah menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) kepada 907 ribu keluarga penerima manfaat (KPM). Setiap keluarga menerima bantuan sebesar Rp600 ribu.
"Per hari ini, sementara dilakukan top up kepada 907.616 KPM," ujar Kepala Dinsos DKI Premi Lasari dalam keterangan tertulis, Senin, 19 Juli 2021.
Premi memerinci penyaluran BST tersebar di seluruh wilayah administrasi. Yakni, sebanyak 50.526 KPM di Jakarta Pusat, 181.367 KPM di Jakarta Utara, 142.029 KPM di Jakarta Selatan, 457.250 KPM di Jakarta Timur, 73.948 KPM di Jakarta Barat, dan 2.496 KPM di Kepulauan Seribu.
Penyaluran BST seharusnya menyasar 1.007.379 KPM. Namun, Dinsos DKI masih memadankan sejumlah data penerima BST di Kementerian Sosial.
"Jika pemadanan data sudah selesai, selebihnya akan dicairkan minggu depan," terang Premi.
Baca: TN Sudah Salurkan Bansos Rp433,775 Miliar Selama PPKM Darurat
Dia menjelaskan proses pemadanan data dilakukan agar tidak terdapat penerima ganda. Jika ada data yang sama antara milik Pemprov DKI dan Kemensos, Premi memastikan penerima bantuan otomatis hanya memperoleh dari satu sumber.
"Proses pemandanan ini memerlukan waktu, sehingga kami mohon masyarakat bersabar. Jika memang terdapat duplikasi dengan data penerima BST Kemensos, penerima bantuan akan otomotis tereliminasi," jelas dia.
Jakarta: Dinas Sosial Provinsi
DKI Jakarta telah menyalurkan
bantuan sosial tunai (BST) kepada 907 ribu keluarga penerima manfaat (KPM). Setiap keluarga menerima bantuan sebesar Rp600 ribu.
"Per hari ini, sementara dilakukan
top up kepada 907.616 KPM," ujar Kepala Dinsos DKI Premi Lasari dalam keterangan tertulis, Senin, 19 Juli 2021.
Premi memerinci penyaluran BST tersebar di seluruh wilayah administrasi. Yakni, sebanyak 50.526 KPM di Jakarta Pusat, 181.367 KPM di Jakarta Utara, 142.029 KPM di Jakarta Selatan, 457.250 KPM di Jakarta Timur, 73.948 KPM di Jakarta Barat, dan 2.496 KPM di Kepulauan Seribu.
Penyaluran BST seharusnya menyasar 1.007.379 KPM. Namun, Dinsos DKI masih memadankan sejumlah data penerima BST di Kementerian Sosial.
"Jika pemadanan data sudah selesai, selebihnya akan dicairkan minggu depan," terang Premi.
Baca: TN Sudah Salurkan Bansos Rp433,775 Miliar Selama PPKM Darurat
Dia menjelaskan proses pemadanan data dilakukan agar tidak terdapat penerima ganda. Jika ada data yang sama antara milik Pemprov DKI dan Kemensos, Premi memastikan penerima bantuan otomatis hanya memperoleh dari satu sumber.
"Proses pemandanan ini memerlukan waktu, sehingga kami mohon masyarakat bersabar. Jika memang terdapat duplikasi dengan data penerima BST Kemensos, penerima bantuan akan otomotis tereliminasi," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)