Jakarta: Rute transportasi publik bawah tanah Jakarta (MRT) akan diperluas hingga Provinsi Banten dan Jawa Barat. Pembangunan ini bernama East-West Line, menjadi sebuah upaya pemerintah untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM).
Terlebih Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat polusi tinggi. Pemanfaatan transportasi publik dan tenaga surya yang maksimal menjadi solusi utama.
Hal ini juga selaras disampaikan Direktur Jenderal Global Green Growth Institute, Frank Rijberman dalam tayangan Metro Siang, Sabtu, 2 Juli 2022.
“Saya pikir lebih penting dilakukan komitmen menutup pembangkit batubara dengan serius dan mengganti dengan pembangkit yang ramah lingkungan. Saya yakin Jakarta memiliki masalah polusi udara yang sama dan dampak dari polusi udara itu sangat berbahaya,” ujarnya.
Perluasan jalur MRT akan mengejar target pengurangan emisi karbon 29% per tahun 2030. Proyek ini akan siap dilakukan pada tahun 2023 mendatang. Proyek mega ini terdiri dari dua fase. Fase pertama di DKI Jakarta sepanjang 34 km dan fase kedua meliputi Jawa Barat dan Banten.
Desain pembangunan fase pertama meliputi Tomang hingga ujung Menteng. Fase kedua meliputi Tomang-Kembangan-Kalideres. Selain sebagai upaya pengurangan emisi karbon, proyek ini menjadi koordinasi tulang punggung ekonomi di 3 daerah tersebut. (Ainun Kusumaningrum)
Jakarta: Rute transportasi publik bawah tanah Jakarta (
MRT) akan diperluas hingga Provinsi Banten dan Jawa Barat. Pembangunan ini bernama East-West Line, menjadi sebuah upaya pemerintah untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (
BBM).
Terlebih Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat polusi tinggi. Pemanfaatan
transportasi publik dan tenaga surya yang maksimal menjadi solusi utama.
Hal ini juga selaras disampaikan Direktur Jenderal Global Green Growth Institute, Frank Rijberman dalam tayangan Metro Siang, Sabtu, 2 Juli 2022.
“Saya pikir lebih penting dilakukan komitmen menutup pembangkit batubara dengan serius dan mengganti dengan pembangkit yang ramah lingkungan. Saya yakin Jakarta memiliki masalah polusi udara yang sama dan dampak dari polusi udara itu sangat berbahaya,” ujarnya.
Perluasan jalur MRT akan mengejar target pengurangan emisi karbon 29% per tahun 2030. Proyek ini akan siap dilakukan pada tahun 2023 mendatang. Proyek mega ini terdiri dari dua fase. Fase pertama di DKI Jakarta sepanjang 34 km dan fase kedua meliputi Jawa Barat dan Banten.
Desain pembangunan fase pertama meliputi Tomang hingga ujung Menteng. Fase kedua meliputi Tomang-Kembangan-Kalideres. Selain sebagai upaya pengurangan emisi karbon, proyek ini menjadi koordinasi tulang punggung ekonomi di 3 daerah tersebut. (
Ainun Kusumaningrum)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)