Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang menyebut Jakarta akan tenggelam akibat perubahan iklim. Biden mengungkapkan berbagai Ibu Kota negara di kawasan pesisir terancam tenggelam dalam satu dekade akibat naiknya permukaan air laut dan turunnya permukaan tanah.
Anies mengungkapkan pihaknya terus berupaya berada di jalur yang benar untuk menahan laju penurunan muka tanah. Salah satu yang dilakukan adalah menghentikan reklamasi di Teluk Jakarta.
Meskipun berhasil menghentikan program reklamasi, tetap ada tiga pulau yang terlanjur berwujud. Pulau itu ialah Pulau Kita, Pulau Maju, dan Pulau Bersama.
Baca: Anies Targetkan Normalisasi Kali Selesai Tahun Ini
"Penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan muka tanah di pulau artifisial lebih cepat daripada di daratan. Di daratan Jakarta terjadinya puluhan milimeter (mm) per tahun. Di pulau buatan lebih dari 80mm per tahun. Jadi, ini adalah yang membuat kita makin yakin menghentikan, tidak meneruskan kegiatan reklamasi adalah langkah yang tepat untuk mengurangi dampak penurunan muka tanah," kata Anies dilansir dari Media Indonesia, Jakarta, Rabu, 11 Agustus 2021.
Langkah lainnya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta sejak 2007 hingga kini adalah mengurangi penggunaan air tanah. Caranya, dengan pembangunan jaringan pipa distribusi air bersih yang dilakukan PD PAM Jaya.
"Dalam laporan penurunan muka tanah yang disampaikan JICA terjadi pelambatan penurunan muka tanah efek dari kebijakan mengurangi ekstrasi air tanah di Jakarta. Jadi data 2007 memproyeksikan Jakarta Utara penurunan muka tanahnya sangat cepat sampai 22 mm per tahun ternyata berhasil dikurangi menjadi 2 mm per tahun lewat stasiun pengukuran land subsidence," jelas Anies.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat
Joe Biden yang menyebut Jakarta akan tenggelam akibat perubahan iklim. Biden mengungkapkan berbagai Ibu Kota negara di kawasan pesisir terancam tenggelam dalam satu dekade akibat naiknya permukaan air laut dan turunnya permukaan tanah.
Anies mengungkapkan pihaknya terus berupaya berada di jalur yang benar untuk menahan laju penurunan muka tanah. Salah satu yang dilakukan adalah menghentikan
reklamasi di Teluk Jakarta.
Meskipun berhasil menghentikan program reklamasi, tetap ada tiga pulau yang terlanjur berwujud. Pulau itu ialah Pulau Kita, Pulau Maju, dan Pulau Bersama.
Baca:
Anies Targetkan Normalisasi Kali Selesai Tahun Ini
"Penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan muka tanah di pulau artifisial lebih cepat daripada di daratan. Di daratan Jakarta terjadinya puluhan milimeter (mm) per tahun. Di pulau buatan lebih dari 80mm per tahun. Jadi, ini adalah yang membuat kita makin yakin menghentikan, tidak meneruskan kegiatan reklamasi adalah langkah yang tepat untuk mengurangi dampak penurunan muka tanah," kata Anies dilansir dari
Media Indonesia, Jakarta, Rabu, 11 Agustus 2021.
Langkah lainnya yang dilakukan
Pemprov DKI Jakarta sejak 2007 hingga kini adalah mengurangi penggunaan air tanah. Caranya, dengan pembangunan jaringan pipa distribusi air bersih yang dilakukan PD PAM Jaya.
"Dalam laporan penurunan muka tanah yang disampaikan JICA terjadi pelambatan penurunan muka tanah efek dari kebijakan mengurangi ekstrasi air tanah di Jakarta. Jadi data 2007 memproyeksikan Jakarta Utara penurunan muka tanahnya sangat cepat sampai 22 mm per tahun ternyata berhasil dikurangi menjadi 2 mm per tahun lewat stasiun pengukuran
land subsidence," jelas Anies.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)