medcom.id, Jakarta: Polda Metro Jaya bersama dengan Polri masih melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku teror. Sudah ada 12 terduga pelaku teror yang ditangkap terkait tragedi ledakan di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari lalu.
"Mungkin akan dipublikasikan oleh Kapolri (Jenderal Baddodin Haiti), termasuk kaitannya dan jenis senjatanya," kata Kapolda Metro Irjen Tito Karnavian usai mengikuti upacara bersama prajurit TNI, Polri, dan Pemerintah Provinsi DKI di Monas, Jakarta Pusat, Senin (18/1/2016).
Tito mengatakan, pelaku teror di Thamrin memiliki jaringan yang luas. Pihaknya selalu melakukan kewaspadaan. Tito memanfaatkan momen upacara bersama aparat keamanan itu untuk berkoordinasi dengan TNI dan Pemprov DKI.
"Apel ini adalah waktu yang tepat untuk merapatkan barisan. Kami akan lakukan rapat bersama dengan jajaran Polri, Pemda, TNI untuk perkuat kesiapsiagaan," ujaranya.
Tito menyadari antisipasi keamanan tak hanya harus dilakukan oleh TNI dan Polri. Ia bermaksud mengundang manajemen keamanan di setiap gedung milik swasta.
"Termasuk undang manajemen pengamanan gedung swasta untuk tingkatkan kewaspadaan," kata Tito.
medcom.id, Jakarta: Polda Metro Jaya bersama dengan Polri masih melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku teror. Sudah ada 12 terduga pelaku teror yang ditangkap terkait tragedi ledakan di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari lalu.
"Mungkin akan dipublikasikan oleh Kapolri (Jenderal Baddodin Haiti), termasuk kaitannya dan jenis senjatanya," kata Kapolda Metro Irjen Tito Karnavian usai mengikuti upacara bersama prajurit TNI, Polri, dan Pemerintah Provinsi DKI di Monas, Jakarta Pusat, Senin (18/1/2016).
Tito mengatakan, pelaku teror di Thamrin memiliki jaringan yang luas. Pihaknya selalu melakukan kewaspadaan. Tito memanfaatkan momen upacara bersama aparat keamanan itu untuk berkoordinasi dengan TNI dan Pemprov DKI.
"Apel ini adalah waktu yang tepat untuk merapatkan barisan. Kami akan lakukan rapat bersama dengan jajaran Polri, Pemda, TNI untuk perkuat kesiapsiagaan," ujaranya.
Tito menyadari antisipasi keamanan tak hanya harus dilakukan oleh TNI dan Polri. Ia bermaksud mengundang manajemen keamanan di setiap gedung milik swasta.
"Termasuk undang manajemen pengamanan gedung swasta untuk tingkatkan kewaspadaan," kata Tito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)