medcom.id, Jakarta: Tatapan matanya belum juga berpindah arah, satu per satu sosok jenderal diperhatikan. Ada yang menunjuk, ada yang meletakkan tangan ke belakang.
"Ayo kita kumpul di sini," kata salah seorang pria dewasa dengan menggunakan pengeras suara, rabu (1/6/2016).
Panggilan pertama tak membuat ratusan anak berseragam putih merah berkumpul. Beberapa masih terkesima dengan patung pahlawan revolusi, sebagian lainnya asyik mengabadikan lewat telepon solulernya.
Tak lama ratusan murid sekolah dasar berkumpul di salah satu sudut Monumen Kesaktian Pancasila, Jakarta Timur. Hari ini, tepat 1 Juni 2016, ditetapkannya hari Kelahiran Pancasila. "Kami rombongan ada tiga kelas, semua kelas enam. Agenda ini kami lakukan tiap tahun menjelang kelulusan," kata S. Karno, guru kelas VI SDN 02 Sriwijaya Kabupaten Bekasi kepada Metrotvnews.com, Rabu (1/6/2016).
Menjelang siang, fasilitas wisata sejarah perjuangan bangsa yang berada tepat di Jalan Raya Pondok Gede, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur ini kian ramai. Kebanyakan pengunjung adalah rombongan murid SD dari berbagai daerah di Jabodetabek.
Bersama pentugas pendamping sejarah, tiap kelompok murid khidmat mendengarkan pemaparan asal muasal dibentuknya Pancasila, dan sejarah ketika para pahlawan revolusi mempertahankan ideologi bangsa ini dengan mempertaruhkan segenap tumpah darah.
Monumen Kesaktian Pancasila ini masih sangat terawat. Suasana di dalam kompleks asri. Tak ada sampah berserakan.
Siswa SD mengunjungi Monumen Pancasila Sakti--Metrotvnews.com/Ilham Wibowo.
Selain mengenang sejarah perjuangan para pahlawan, murid SD bersama guru sekolah pun memanfaatkan kesempatan ini untuk mengabadikan diri di depan Monumen Pancasila Sakti yang berdiri tujuh patung Pahlawan Revolusi.
Usai berfoto rombongan murid SD pun diajak melihat diorama lainnya yang berada satu komplek di lahan 15,6 hektare ini. Murid SD pun diperlihatkan sejarah cungkup Monumen Pahlawan Revolusi, kemudian melihat Museum Paseban, ruang teater, ruang pakaian yang digunakan para jenderal, serta ruang pameran foto.
Rombongan murid SD ini nampak riang gembira, sepanjang perjalanan mereka tak henti meneriakan isi teks Pancasila dengan besemangat sambil berkeliling berpindah-pindah lokasi.
Ia hendak memperlihatkan bagaimana kegigihan para pahlawan revolusi mempertahankan ideologi Pancasila pada anak didiknya.
Karno menuturkan nilai-nilai luhur Pancasila perlu terus diperjuangkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, jangan sampai nilai Pancasila tersebut luntur disaat kebebasan informasi dan kemajuan terminologi seperti saat ini.
"Dengan Pancasila Indonesia akan tetap utuh dari Sabang sampai Merauke," kata Karno.
Siswa SD mengunjungi Monumen Pancasila Sakti--Metrotvnews.com/Ilham Wibowo.
Sementara itu, M. Nur, pendamping rombongan murid SD Palasari Cianjur juga menuturkan, muridnya perlu mengetahui bagaimana Pancasila dapat bertahan sejak hari kelahirannya. Menurutnya, wisata sejarah sangat penting untuk mencintai pahlawan dan ideologi bangsa ini.
"Jika hanya melihat di buku atau tayangan televisi mungkin anak-anak ini nantinya menganggap sepele Pancasila. Saya tidak ingin seperti itu. Manusia Indonesia wajib mengetahui sejarah bangsanya," tuturnya.
Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) penetapan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Selain itu, setiap 1 Juni juga ditetapkan sebagai hari libur Nasional. Dalam pidatonya Jokowi menekankan tentang pentingnya mengamalkan Pancasila. Menurut dia, Pancasila harus diamalkan sebagai semangat gotong royong dan bahu membahu untuk memajukan Indonesia.
"Bantu membantu bersama, amalkan buat kepentingan semua. Holopis kuntul baris buat kepentingan bersama," kata dia.
medcom.id, Jakarta: Tatapan matanya belum juga berpindah arah, satu per satu sosok jenderal diperhatikan. Ada yang menunjuk, ada yang meletakkan tangan ke belakang.
"Ayo kita kumpul di sini," kata salah seorang pria dewasa dengan menggunakan pengeras suara, rabu (1/6/2016).
Panggilan pertama tak membuat ratusan anak berseragam putih merah berkumpul. Beberapa masih terkesima dengan patung pahlawan revolusi, sebagian lainnya asyik mengabadikan lewat telepon solulernya.
Tak lama ratusan murid sekolah dasar berkumpul di salah satu sudut Monumen Kesaktian Pancasila, Jakarta Timur. Hari ini, tepat 1 Juni 2016, ditetapkannya hari Kelahiran Pancasila. "Kami rombongan ada tiga kelas, semua kelas enam. Agenda ini kami lakukan tiap tahun menjelang kelulusan," kata S. Karno, guru kelas VI SDN 02 Sriwijaya Kabupaten Bekasi kepada
Metrotvnews.com, Rabu (1/6/2016).
Menjelang siang, fasilitas wisata sejarah perjuangan bangsa yang berada tepat di Jalan Raya Pondok Gede, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur ini kian ramai. Kebanyakan pengunjung adalah rombongan murid SD dari berbagai daerah di Jabodetabek.
Bersama pentugas pendamping sejarah, tiap kelompok murid khidmat mendengarkan pemaparan asal muasal dibentuknya Pancasila, dan sejarah ketika para pahlawan revolusi mempertahankan ideologi bangsa ini dengan mempertaruhkan segenap tumpah darah.
Monumen Kesaktian Pancasila ini masih sangat terawat. Suasana di dalam kompleks asri. Tak ada sampah berserakan.

Siswa SD mengunjungi Monumen Pancasila Sakti--Metrotvnews.com/Ilham Wibowo.
Selain mengenang sejarah perjuangan para pahlawan, murid SD bersama guru sekolah pun memanfaatkan kesempatan ini untuk mengabadikan diri di depan Monumen Pancasila Sakti yang berdiri tujuh patung Pahlawan Revolusi.
Usai berfoto rombongan murid SD pun diajak melihat diorama lainnya yang berada satu komplek di lahan 15,6 hektare ini. Murid SD pun diperlihatkan sejarah cungkup Monumen Pahlawan Revolusi, kemudian melihat Museum Paseban, ruang teater, ruang pakaian yang digunakan para jenderal, serta ruang pameran foto.
Rombongan murid SD ini nampak riang gembira, sepanjang perjalanan mereka tak henti meneriakan isi teks Pancasila dengan besemangat sambil berkeliling berpindah-pindah lokasi.
Ia hendak memperlihatkan bagaimana kegigihan para pahlawan revolusi mempertahankan ideologi Pancasila pada anak didiknya.
Karno menuturkan nilai-nilai luhur Pancasila perlu terus diperjuangkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, jangan sampai nilai Pancasila tersebut luntur disaat kebebasan informasi dan kemajuan terminologi seperti saat ini.
"Dengan Pancasila Indonesia akan tetap utuh dari Sabang sampai Merauke," kata Karno.
Siswa SD mengunjungi Monumen Pancasila Sakti--Metrotvnews.com/Ilham Wibowo.
Sementara itu, M. Nur, pendamping rombongan murid SD Palasari Cianjur juga menuturkan, muridnya perlu mengetahui bagaimana Pancasila dapat bertahan sejak hari kelahirannya. Menurutnya, wisata sejarah sangat penting untuk mencintai pahlawan dan ideologi bangsa ini.
"Jika hanya melihat di buku atau tayangan televisi mungkin anak-anak ini nantinya menganggap sepele Pancasila. Saya tidak ingin seperti itu. Manusia Indonesia wajib mengetahui sejarah bangsanya," tuturnya.
Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) penetapan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Selain itu, setiap 1 Juni juga ditetapkan sebagai hari libur Nasional. Dalam pidatonya Jokowi menekankan tentang pentingnya mengamalkan Pancasila. Menurut dia, Pancasila harus diamalkan sebagai semangat gotong royong dan bahu membahu untuk memajukan Indonesia.
"Bantu membantu bersama, amalkan buat kepentingan semua. Holopis kuntul baris buat kepentingan bersama," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)