Raudiah Elva Ningsih (menggendong bayi) bersama Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait. MTVN/Arga Sumantri.
Raudiah Elva Ningsih (menggendong bayi) bersama Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait. MTVN/Arga Sumantri.

Tiga Hasil USG Nyatakan Bayi di Kandungan Raudiah Kembar

Arga sumantri • 18 Juni 2016 02:31
medcom.id, Jakarta: Raudiah Elva Ningsih masih bertanya-tanya soal kelahiran bayinya. Raudiah percaya telah mengandung anak kembar, tapi saat melahirkan Rumah Sakit Harapan Jayakarta (RSHJ) hanya memberikannya seorang bayi.
 
Keyakinan Raudiah hamil kembar bukan tanpa dasar. Pasalnya, wanita 37 tahun itu sudah melakukan setidaknya tiga kali USG resmi di dua rumah sakit.
 
USG pertama kali dilakukan Raudiah di Puskesmas Jati Padang, Pasar Minggu pada 5 Januari 2016. Dokter USG Puskesmas menyatakan dia berstatus hamil dengan bayi kembar atau gemeli.

Dia kembali melakukan USG di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih, Cawang, Jakarta Timur pada 8 Maret 2016, hasilnya sama. Terakhir dia kembali melakukan USG tanggal 22 Maret 2016, atau saat usia kehamilannya menginjak 31 Minggu (tujuh bulan).
 
"Tetap dinyatakan saya mengandung bayi kembar atau gemeli," ungkap Raudiah saat dihubungi Metrotvnews.com, Jumat (17/6/2016).
 
Raudiah tak sendirian menyaksikan hasil USG itu. Ada sekitar lima orang dokter dan suaminya yang melihat dari layar monitor kalau ada dua janin di dalam kandungannya.
 
"Dua-duanya jenis kelaminnya perempuan. Satu dengan lab bokong normal, satu lab bokong sungsang, dan dua jantung," ujar Raudiah.
 
Bahkan berat badan dua calon cabang bayi Raudiah pun sudah ditaksir, satu seberat 1,6 kilogram dan satu lagi 1,4 kilogram.
 
Salah satu kawannya yang merupakan bidan di RSHJ menyatakan kalau Raudiah bisa melahirkan saat usia kehamilan mencapai 38 minggu, tidak perlu menunggu sampai genap 40 minggu. Bidan rekan Raudiah itu pun menyarankan Raudiah bersalin di RSHJ.
 
"Bidan Sri namanya. Saya daftar untuk rawat inap dan melakukan operasi di RSHJ juga dengan dia sama-sama," ujar Raudiah.
 
Selain dengan dokter kandungan, Raudiah juga sering berkonsultasi dengan Bidan Sri. Di RSHJ, Raudiah melahirkan dengan cara operasi.
 
Setelah proses persalinan usai, dokter hanya memberikan satu bayi kepadanya. Raudiah pun menanyakan hal ini kepada rumah sakit dengan landasan hasil USG. Namun, rumah sakit berkeras bayi di kandungannya tak kembar.
 
Sebulan lebih, Raudiah mengaku berupaya minta penjelasan pihak rumah sakit. Tapi dia merasa semua penjelasan pihak rumah sakit tidak logis. Dia pun mengadu ke Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Rabu 15 Juni.
 
Pihak RSHJ membantah semua laporan Raudiah ke Komnas PA. Pihak RSHJ mengklaim sudah melakukan semua prosesnya sesuai prosedur, dan tidak ada yang disembunyikan.
 
Ketua Dewan Pengawas RSHJ Hermawan Saputra menyatakan telah melakukan pemeriksaan fisik terhadap Raudiah dan menggunakan alat dopler dengan penegakan diagnosis bayi Raudiah, tunggal.
 
"Hanya karena indikasi medis bayi ternyata malpoisisi, dan diindikasikan untuk dilakukan harus sesar. Setelah itu tim lakukan sesar Dan konfirm kalau bayi tunggal," kata Hermawan di Kantor Dinas Kesehatan DKI.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan