medcom.id, Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyindir hasil penelitian guru dan dosen-dosen di Indonesia. Menurutnya, banyak penelitian guru dan dosen yang tidak berkaitan dengan kehidupan masyarakat.
Mereka, kata Djarot, hanya fokus untuk mengantongi sertifikasi agar meningkatkan angka kredit. Bahkan, tak sedikit guru dan dosen mencontek (plagiat) untuk menyelesaikan penelitiannya.
"Mereka hanya memikirkan bagaimana menaikan U (uang). Malah banyak juga yang mengambil tesis dan skripsi mahasiswanya," kata Djarot di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2016).
Ia meminta, guru dan dosen tidak terjebak formalitas dan kepangkatan. Bila stigma itu terus melekat, ia khawatir Indonesia tidak bisa bersaing.
"Kompetensi guru tidak hanya pada sertifikat yang dimiliki. Tapi dilihat dari kemampuan membangun dan membentuk mahasiswa untuk memenangkan persaingan," katanya.
Djarot menegaskan, peningkatan sumber daya manusia tidak lepas dari akhlak, mental dan kepribadian. Untuk itu, kata Djarot, guru jangan menilai siswa dari sisi akademik semata.
"Jalan satu-satunya untuk menciptakan generasi unggul adalah pendidikan. Yang paling depan adalah guru dan dosen. Nilai-nilai kemuliaan itu harus melekat di guru," ujar Djarot.
medcom.id, Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyindir hasil penelitian guru dan dosen-dosen di Indonesia. Menurutnya, banyak penelitian guru dan dosen yang tidak berkaitan dengan kehidupan masyarakat.
Mereka, kata Djarot, hanya fokus untuk mengantongi sertifikasi agar meningkatkan angka kredit. Bahkan, tak sedikit guru dan dosen mencontek (plagiat) untuk menyelesaikan penelitiannya.
"Mereka hanya memikirkan bagaimana menaikan U (uang). Malah banyak juga yang mengambil tesis dan skripsi mahasiswanya," kata Djarot di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2016).
Ia meminta, guru dan dosen tidak terjebak formalitas dan kepangkatan. Bila stigma itu terus melekat, ia khawatir Indonesia tidak bisa bersaing.
"Kompetensi guru tidak hanya pada sertifikat yang dimiliki. Tapi dilihat dari kemampuan membangun dan membentuk mahasiswa untuk memenangkan persaingan," katanya.
Djarot menegaskan, peningkatan sumber daya manusia tidak lepas dari akhlak, mental dan kepribadian. Untuk itu, kata Djarot, guru jangan menilai siswa dari sisi akademik semata.
"Jalan satu-satunya untuk menciptakan generasi unggul adalah pendidikan. Yang paling depan adalah guru dan dosen. Nilai-nilai kemuliaan itu harus melekat di guru," ujar Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)