medcom.id, Jakarta: Permukiman warga di Kampung Akuarium dan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, sudah rata dengan tanah. Delapan alat berat masih sibuk mengangkut puing sisa bangunan.
Puluhan pemulung tampak mulai menyerbu kawasan Pasar Ikan. Di sana, mereka mengumpulkan besi-besi bangunan untuk dijual lagi.
Aan, 26, pemulung, mengaku nekat masuk ke kawasan Pasar Ikan mencari besi. Dia tidak takut meski sudah dilarang petugas Satpol PP memasuki wilayah gusuran.
"Namanya cari duit. Kalau diusir ke tempat lain yang tidak dijaga petugas," kata Aan enteng kepada Metrotvnews.com di Kampung Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (11/4/2016).
Suryadi, 43, pemulung lainnya, mengaku tidak mempermalahkan cuaca panas. Terpenting, lanjut dia, hari ini harus mendapat besi sebanyak mungkin. "Yang penting dapat banyak hari ini. Mumpung belum ramai. Saya sudah dapat 50 kilogram, itu hasil tiga orang," ujar pria berkulit sawo matang ini.
Suryadi mengatakan, harga besi Rp1.500 per kilogram. Dia menargetkan, hari ini mendapat 100 kg besi. "Kalau dapat Rp100 ribu, buat saya Rp50 ribu. Memang tidak banyak, daripada tidak kerja saja," ujar pria yang bekerja sebagai kuli bangunan ini.
Pantauan Metrotvnews.com, puluhan pemulung sudah sejak pagi standby di lokasi penggusuran. Mereka tampak membawa peralatan seperti gergaji besi, palu, linggis dan gerobak untuk mengangkut hasil pungutan.
Pagi tadi, Kampung Akuarium dan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, digusur. Proses penggusuran sempat ricuh, tapi tak lama.
Sebanyak 4.218 polisi dikerahkan menjaga penggusuran. Polisi juga menyiapkan empat unit ambulance dan 20 personel dari Bid Dokkes Polda Metro Jaya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, rencananya bakal menyulap
Kampung Akuarium menjadi tanggul untuk menghalangi rob. Tanggul akan dibangun di kawasan Muara Baru, termasuk Pasar Ikan, setinggi 3,5 meter di atas permukaan laut. Proyek ini akan menggunakan lahan seluas 10 hingga 12 hektare.
medcom.id, Jakarta: Permukiman warga di Kampung Akuarium dan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, sudah rata dengan tanah. Delapan alat berat masih sibuk mengangkut puing sisa bangunan.
Puluhan pemulung tampak mulai menyerbu kawasan Pasar Ikan. Di sana, mereka mengumpulkan besi-besi bangunan untuk dijual lagi.
Aan, 26, pemulung, mengaku nekat masuk ke kawasan Pasar Ikan mencari besi. Dia tidak takut meski sudah dilarang petugas Satpol PP memasuki wilayah gusuran.
"Namanya cari duit. Kalau diusir ke tempat lain yang tidak dijaga petugas," kata Aan enteng kepada
Metrotvnews.com di Kampung Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (11/4/2016).
Suryadi, 43, pemulung lainnya, mengaku tidak mempermalahkan cuaca panas. Terpenting, lanjut dia, hari ini harus mendapat besi sebanyak mungkin.
"Yang penting dapat banyak hari ini. Mumpung belum ramai. Saya sudah dapat 50 kilogram, itu hasil tiga orang," ujar pria berkulit sawo matang ini.
Suryadi mengatakan, harga besi Rp1.500 per kilogram. Dia menargetkan, hari ini mendapat 100 kg besi. "Kalau dapat Rp100 ribu, buat saya Rp50 ribu. Memang tidak banyak, daripada tidak kerja saja," ujar pria yang bekerja sebagai kuli bangunan ini.
Pantauan
Metrotvnews.com, puluhan pemulung sudah sejak pagi standby di lokasi penggusuran. Mereka tampak membawa peralatan seperti gergaji besi, palu, linggis dan gerobak untuk mengangkut hasil pungutan.
Pagi tadi, Kampung Akuarium dan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, digusur. Proses penggusuran sempat ricuh, tapi tak lama.
Sebanyak 4.218 polisi dikerahkan menjaga penggusuran. Polisi juga menyiapkan empat unit ambulance dan 20 personel dari Bid Dokkes Polda Metro Jaya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, rencananya bakal menyulap
Kampung Akuarium menjadi tanggul untuk menghalangi rob. Tanggul akan dibangun di kawasan Muara Baru, termasuk Pasar Ikan, setinggi 3,5 meter di atas permukaan laut. Proyek ini akan menggunakan lahan seluas 10 hingga 12 hektare.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)