medcom.id, Jakarta: Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mempertanyakan duplikasi anggaran yang terjadi dalam RAPBD DKI 2015. Seperti pembangunan gedung sekolah ditangani oleh dinas perumahan dan dinas pendidikan.
"Jadi gini, ada satu duplikasi, menurut pandangan saya ialah masalah pembangunan sekolah itu adanya di dinas pendidikan. Tapi mengerjakannya dinas perumahan. Kedua, di dalam dinas pendidikan ada perawatan. Nah ini apa tidak tumpang tindih?" ujar Prasetyo dalam rapat Badan Anggaran di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (18/3/2015).
Prasetyo juga mempertanyakan tupoksi kedua dinas tersebut. Dia ingin mengetahui mengapa pembangunan gedung sekolah dikerjakan oleh Dinas Sosial.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefulah, menjelaskan dari awal Pemprov DKI ingin mengajak dinas pendidikan hanya fokus kepada peningkatan prestasi peserta didik, tidak mengurus proyek-proyek pembangunan sekolah seperti selama ini.
"Kalau ini diarahkan ke dinas perumahan, semua maintenance dia semua, dinas pendidikan hanya berpikir anak sekolah, bagaiman dia pandai, juara kelas, juara dunia," jawab Saefullah.
medcom.id, Jakarta: Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mempertanyakan duplikasi anggaran yang terjadi dalam RAPBD DKI 2015. Seperti pembangunan gedung sekolah ditangani oleh dinas perumahan dan dinas pendidikan.
"Jadi gini, ada satu duplikasi, menurut pandangan saya ialah masalah pembangunan sekolah itu adanya di dinas pendidikan. Tapi mengerjakannya dinas perumahan. Kedua, di dalam dinas pendidikan ada perawatan. Nah ini apa tidak tumpang tindih?" ujar Prasetyo dalam rapat Badan Anggaran di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (18/3/2015).
Prasetyo juga mempertanyakan tupoksi kedua dinas tersebut. Dia ingin mengetahui mengapa pembangunan gedung sekolah dikerjakan oleh Dinas Sosial.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefulah, menjelaskan dari awal Pemprov DKI ingin mengajak dinas pendidikan hanya fokus kepada peningkatan prestasi peserta didik, tidak mengurus proyek-proyek pembangunan sekolah seperti selama ini.
"Kalau ini diarahkan ke dinas perumahan, semua maintenance dia semua, dinas pendidikan hanya berpikir anak sekolah, bagaiman dia pandai, juara kelas, juara dunia," jawab Saefullah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)