medcom.id, Jakarta: Jaksa Agung M. Prasetyo belum mau bicara banyak soal eksekusi mati jilid III. Padahal, regu tembak dan persiapan eksekusi sudah bisa dikatakan 90 persen rampung.
"Saya masih menunggu laporan akhir evaluasi di lapangan," kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (28/7/2016).
Prasetyo mengaku, masih melihat kemungkinan ada kendala atau hal lain di lapangan. Namun, lagi-lagi Prasetyo ogah menjawab ketika ditanya apakah sudah menemukan kendala pelaksanaan eksekusi mati jilid III.
"Kalau sudah saya terima (laporan lapangan), baru saya sampaikan," ujar dia.
(Baca: Jelang Eksekusi Mati, 14 Peti Jenazah Tiba di Nusakambangan)
Prasetyo juga mengunci mulut ketika ditanya apakah gembong narkoba Freddy Budiman benar masuk daftar terpidana yang akan dieksekusi mati.
Jelang pelaksanaan eksekusi mati jilid III, personel TNI AL melakukan patroli di sekitar perairan Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jateng, Kamis (28/7/2016) -- ANT/Idhad Zakaria
Sebelumnya, Prasetyo memastikan persiapan eksekusi mati tahap tiga sudah berjalan. Regu tembak sudah berada di Nusakambangan dan keluarga narapidana telah diberitahu terkait eksekusi mati.
"Semua sudah pada posisi masing-masing. Baik itu petugas keamanan dari kepolisian, kemudian regu tembaknya, yang dieksekusi pun sudah berada di posisi masing-masing. Keluarga sudah diberitahu," kata dia, Rabu (27/7/2016).
Selain itu, Kementerian Luar Negeri juga sudah memberitahu kepada seluruh duta besar yang warganya dieksekusi mati. Prasetyo berharap semua pihak dapat menerima keputusan eksekusi mati ini.
"Saya harap semua pihak bisa memahami ini, termasuk para pengacara masing-masing terpidana hendaknya bisa membantu meskipun mungkin masih belum sepenuhnya sepaham dengan kita. Apa yang kita lakukan betul-betul untuk kepentingan bangsa ini," kata dia.
(Baca: Jaksa Agung Pastikan Eksekusi 14 Terpidana Mati Akhir Pekan Ini)
medcom.id, Jakarta: Jaksa Agung M. Prasetyo belum mau bicara banyak soal eksekusi mati jilid III. Padahal, regu tembak dan persiapan eksekusi sudah bisa dikatakan 90 persen rampung.
"Saya masih menunggu laporan akhir evaluasi di lapangan," kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (28/7/2016).
Prasetyo mengaku, masih melihat kemungkinan ada kendala atau hal lain di lapangan. Namun, lagi-lagi Prasetyo ogah menjawab ketika ditanya apakah sudah menemukan kendala pelaksanaan eksekusi mati jilid III.
"Kalau sudah saya terima (laporan lapangan), baru saya sampaikan," ujar dia.
(Baca: Jelang Eksekusi Mati, 14 Peti Jenazah Tiba di Nusakambangan)
Prasetyo juga mengunci mulut ketika ditanya apakah gembong narkoba Freddy Budiman benar masuk daftar terpidana yang akan dieksekusi mati.
Jelang pelaksanaan eksekusi mati jilid III, personel TNI AL melakukan patroli di sekitar perairan Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jateng, Kamis (28/7/2016) -- ANT/Idhad Zakaria
Sebelumnya, Prasetyo memastikan persiapan eksekusi mati tahap tiga sudah berjalan. Regu tembak sudah berada di Nusakambangan dan keluarga narapidana telah diberitahu terkait eksekusi mati.
"Semua sudah pada posisi masing-masing. Baik itu petugas keamanan dari kepolisian, kemudian regu tembaknya, yang dieksekusi pun sudah berada di posisi masing-masing. Keluarga sudah diberitahu," kata dia, Rabu (27/7/2016).
Selain itu, Kementerian Luar Negeri juga sudah memberitahu kepada seluruh duta besar yang warganya dieksekusi mati. Prasetyo berharap semua pihak dapat menerima keputusan eksekusi mati ini.
"Saya harap semua pihak bisa memahami ini, termasuk para pengacara masing-masing terpidana hendaknya bisa membantu meskipun mungkin masih belum sepenuhnya sepaham dengan kita. Apa yang kita lakukan betul-betul untuk kepentingan bangsa ini," kata dia.
(Baca: Jaksa Agung Pastikan Eksekusi 14 Terpidana Mati Akhir Pekan Ini) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)
