Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengagendakan pemeriksaan terhadap tim laboratorium forensik (labfor) Polri terkait uji balistik atas tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Komnas HAM akan menggali terkait kepemilikan senjata yang digunakan Bhayangkara Dua (Bharada) Richard Eliezer Pudihang Lumiu (E).
"Jadi agenda hari ini terutama kami akan meminta keterangan terkait uji balistik yaitu soal senjata yang digunakan, terus kemudian peluru dan juga hal-hal lain yang terkait dengan penggunaan senjata maupun peluru itu, misalnya registernya atas nama siapa senjata tersebut," kata komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Agustus 2022.
Terkait peluru, Beka mengatakan akan menggali soal ada tidak peluru pecah. Komnas HAM akan menanyakan kecocokan pecahan peluru tersebut.
"Kalau ada yang pecah itu apakah kemudian identik, ketemu tidak pecahannya dengan bagian peluru yang lain, terus juga tidak menutup kemungkinan tentu saja soal temuan-temuan lain dari tim khusus kepolisian kayak itu itu agendanya," ungkap Beka.
Beka tak bisa memastikan jumlah tim labfor yang datang memenuhi undangan Komnas HAM. Pihaknya memastikan sudah ada konfirmasi untuk datang pagi ini.
Beka mengatakan agenda hari ini khusus untuk mendengarkan keterangan hasil uji balistik. Namun, dia tak menutup pintu bagi tim siber yang ingin memberikan keterangan hari ini terkait hasil pemeriksaan telepon genggam.
"Kalau mereka datang dengan tim cyber juga kita akan agendakan. Jadi kami menunggu kedatangan semua tim yang datang dari kepolisian, kalau memang mereka datang bukan hanya balistik dan juga siber kami juga akan minta keterangan sekalian," ujar Beka.
Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengagendakan pemeriksaan terhadap tim laboratorium forensik (labfor) Polri terkait uji balistik atas tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias
Brigadir J. Komnas HAM akan menggali terkait kepemilikan
senjata yang digunakan Bhayangkara Dua (
Bharada) Richard Eliezer Pudihang Lumiu (E).
"Jadi agenda hari ini terutama kami akan meminta keterangan terkait uji balistik yaitu soal senjata yang digunakan, terus kemudian peluru dan juga hal-hal lain yang terkait dengan penggunaan senjata maupun peluru itu, misalnya registernya atas nama siapa senjata tersebut," kata komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Agustus 2022.
Terkait peluru, Beka mengatakan akan menggali soal ada tidak peluru pecah. Komnas HAM akan menanyakan kecocokan pecahan peluru tersebut.
"Kalau ada yang pecah itu apakah kemudian identik, ketemu tidak pecahannya dengan bagian peluru yang lain, terus juga tidak menutup kemungkinan tentu saja soal temuan-temuan lain dari tim khusus kepolisian kayak itu itu agendanya," ungkap Beka.
Beka tak bisa memastikan jumlah tim labfor yang datang memenuhi undangan Komnas HAM. Pihaknya memastikan sudah ada konfirmasi untuk datang pagi ini.
Beka mengatakan agenda hari ini khusus untuk mendengarkan keterangan hasil uji balistik. Namun, dia tak menutup pintu bagi tim siber yang ingin memberikan keterangan hari ini terkait hasil pemeriksaan telepon genggam.
"Kalau mereka datang dengan tim cyber juga kita akan agendakan. Jadi kami menunggu kedatangan semua tim yang datang dari kepolisian, kalau memang mereka datang bukan hanya balistik dan juga siber kami juga akan minta keterangan sekalian," ujar Beka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)