medcom.id, Jakarta: Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tak menyangka Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama begitu tegar. Djarot mengaku tak habis pikir mendapati Ahok justru memberi semangat kepada dirinya. Ahok bahkan meminta Djarot menempati rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat.
"Beliau bilang gini, 'Mas daripada jauh-jauh di Pesakih (rumah dinas Djarot), ditempati saja rumah di Taman Suropati'," ujar Djarot menirukan ucapan Ahok, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 10 Mei 2017.
Sayangnya, Djarot menolak tawaran Ahok. Ia mengaku belum membutuhkan rumah dinas itu. Ia dan keluarganya masih nyaman tinggal di Pesakih, Kuningan.
" Kata pak Ahok, 'tempati saja biar cepat, kan dekat dari Taman Suropati ke Balai Kota'. Saya bilang enggak, terima kasih. Kalau diperlukan betul baru ke sana," beber Djarot.
Djarot menjelaskan, Ahok juga berpesan agar dirinya terus meningkatkan pelayanan. Djarot yang resmi menjabat Plt Gubernur DKI per Selasa 9 Mei itu juga diminta segera berkoordinasi dengan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mempercepat program yang sedang berjalan.
Menurut Djarot, saat ini Pemprov DKI berfokus pada penyelesaian Simpang Susun Semanggi yang ditargetkan selesai 17 Agustus mendatang. Pemprov juga tengah mengejar pembangunan koridor 13 TransJakarta. Saat ini, proyek jalur Tendean-Ciledug masih dalam tahap uji coba.
"Kita kebut sampai 22 Juni. Itu bisa kita launching pas ulang tahun Jakarta, ucap dia.
Pengisian rumah susun pun menjadi perhatian Ahok meski berstatus nonaktif. Ahok disebut meminta sistem pengisian harus dengan undian karena banyaknya permintaan.
"Lalu pelayanan untuk kesehatan pendidikan, itu harus meningkat termasuk pelayanan di PTSP. Banyak yg perlu kita kerjakan," ucap Djarot.
Bekas Wali Kota Blitar itu juga tengah mengebut pembangunan Jak Grosir di Kramat Jati. Pembangunan Jak Grosis merupakan upaya pemerintah menjaga harga bahan pokok.
"Kita bisa stabilkan harga pangan dengan Food Cipinang. Harga daging kita kendalikan, beras, gula kendalikan. Kalau juga kebut Indeks Pembangunan Manusia agar meningkat. Sekarang 79,6," ucap dia.
medcom.id, Jakarta: Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tak menyangka Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama begitu tegar. Djarot mengaku tak habis pikir mendapati Ahok justru memberi semangat kepada dirinya. Ahok bahkan meminta Djarot menempati rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat.
"Beliau bilang gini, 'Mas daripada jauh-jauh di Pesakih (rumah dinas Djarot), ditempati saja rumah di Taman Suropati'," ujar Djarot menirukan ucapan Ahok, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 10 Mei 2017.
Sayangnya, Djarot menolak tawaran Ahok. Ia mengaku belum membutuhkan rumah dinas itu. Ia dan keluarganya masih nyaman tinggal di Pesakih, Kuningan.
" Kata pak Ahok, 'tempati saja biar cepat, kan dekat dari Taman Suropati ke Balai Kota'. Saya bilang enggak, terima kasih. Kalau diperlukan betul baru ke sana," beber Djarot.
Djarot menjelaskan, Ahok juga berpesan agar dirinya terus meningkatkan pelayanan. Djarot yang resmi menjabat Plt Gubernur DKI per Selasa 9 Mei itu juga diminta segera berkoordinasi dengan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mempercepat program yang sedang berjalan.
Menurut Djarot, saat ini Pemprov DKI berfokus pada penyelesaian Simpang Susun Semanggi yang ditargetkan selesai 17 Agustus mendatang. Pemprov juga tengah mengejar pembangunan koridor 13 TransJakarta. Saat ini, proyek jalur Tendean-Ciledug masih dalam tahap uji coba.
"Kita kebut sampai 22 Juni. Itu bisa kita launching pas ulang tahun Jakarta, ucap dia.
Pengisian rumah susun pun menjadi perhatian Ahok meski berstatus nonaktif. Ahok disebut meminta sistem pengisian harus dengan undian karena banyaknya permintaan.
"Lalu pelayanan untuk kesehatan pendidikan, itu harus meningkat termasuk pelayanan di PTSP. Banyak yg perlu kita kerjakan," ucap Djarot.
Bekas Wali Kota Blitar itu juga tengah mengebut pembangunan Jak Grosir di Kramat Jati. Pembangunan Jak Grosis merupakan upaya pemerintah menjaga harga bahan pokok.
"Kita bisa stabilkan harga pangan dengan Food Cipinang. Harga daging kita kendalikan, beras, gula kendalikan. Kalau juga kebut Indeks Pembangunan Manusia agar meningkat. Sekarang 79,6," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)