Jakarta: Terdakwa Muhammad Rizieq Shihab mempermasalahkan sebutan imam besar hisapan jempol dari jaksa. Rizieq mengaku ucapan itu tidak membuatnya marah, namun belum tentu hal serupa dilakukan simpatisannya.
Kuasa hukum Rizieq, Aziz Yanuar, meminta masyarakat tidak berspekulasi berlebihan. Sebab, hal itu belum terjadi.
"Mari kita melihat sesuai dengan fakta," kata Aziz dalam diskusi Chrosscheck by Medcom.id dengan tema 'Rizieq Menyerang Ke Mana-Mana, Demi Apa?', Minggu, 20 Juni 2021.
Aziz meminta masyarakat tidak memanas-manasi situasi dengan spekulasi. Dia meminta masyarakat menanggapi sidang Rizieq dengan fakta.
"Ketika kita melihat sesuatu dengan perasaan yang suka atau tidak suka akan terlintas penyakit-penyakit hati," ujar Aziz.
Baca: Duplik Rizieq Dinilai Berpotensi Membuat Simpatisan 'Serang' Pengadilan
Aziz mengeklaim tidak ada seruan pengepungan Pengadilan Jakarta Timur dari ucapan Rizieq. Menurut dia, Rizieq hanya menegur jaksa atas ucapannya yang menyebut imam besar isapan jempol.
Aziz juga mengeklaim kliennya sudah berperilaku baik selama persidangan. Hal itu bahkan jadi fakta persidangan dalam putusan kasus kerumunan di Megamendung.
"Pada putusan kasus sebelumnya majelis hakim menjadikan salah satu tolak ukur meringankan adalah Habib Rizieq dan kuasa hukum, tidak mengerahkan massa, menjaga kondisi dengan kondusif dalam persidangan. Itu fakta, kalau perasaan kan beda-beda," kata Aziz.
Sebelumnya, Ketua Cyber Indonesia Husni Alwi menilai ucapan Rizieq merupakan ancaman. Rizieq dinilai bisa membuat simpatisannya mengepung Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
"Kalau menurut saya itu sebagai seruan, itu sebagai ancaman. Mengancam instansi negara dalam arti di situ pengadilan," kata Husni.
Jakarta: Terdakwa
Muhammad Rizieq Shihab mempermasalahkan sebutan imam besar hisapan jempol dari jaksa. Rizieq mengaku ucapan itu tidak membuatnya marah, namun belum tentu hal serupa dilakukan simpatisannya.
Kuasa hukum Rizieq, Aziz Yanuar, meminta masyarakat tidak berspekulasi berlebihan. Sebab, hal itu belum terjadi.
"Mari kita melihat sesuai dengan fakta," kata Aziz dalam diskusi
Chrosscheck by Medcom.id dengan tema 'Rizieq Menyerang Ke Mana-Mana, Demi Apa?', Minggu, 20 Juni 2021.
Aziz meminta masyarakat tidak memanas-manasi situasi dengan spekulasi. Dia meminta masyarakat menanggapi sidang Rizieq dengan fakta.
"Ketika kita melihat sesuatu dengan perasaan yang suka atau tidak suka akan terlintas penyakit-penyakit hati," ujar Aziz.
Baca:
Duplik Rizieq Dinilai Berpotensi Membuat Simpatisan 'Serang' Pengadilan
Aziz mengeklaim tidak ada seruan pengepungan Pengadilan Jakarta Timur dari ucapan Rizieq. Menurut dia,
Rizieq hanya menegur jaksa atas ucapannya yang menyebut imam besar isapan jempol.
Aziz juga mengeklaim kliennya sudah berperilaku baik selama persidangan. Hal itu bahkan jadi fakta persidangan dalam putusan kasus kerumunan di Megamendung.
"Pada putusan kasus sebelumnya majelis hakim menjadikan salah satu tolak ukur meringankan adalah Habib Rizieq dan kuasa hukum, tidak mengerahkan massa, menjaga kondisi dengan kondusif dalam persidangan. Itu fakta, kalau perasaan kan beda-beda," kata Aziz.
Sebelumnya, Ketua Cyber Indonesia Husni Alwi menilai ucapan Rizieq merupakan ancaman. Rizieq dinilai bisa membuat simpatisannya mengepung Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
"Kalau menurut saya itu sebagai seruan, itu sebagai ancaman. Mengancam instansi negara dalam arti di situ pengadilan," kata Husni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)
