Jakarta: Pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) korban pelecehan seksual, MS, menjalani pemeriksaan kejiwaan hari ini, 6 September 2021. Pemeriksaan dilakukan di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.
"Iya benar hari ini MS akan tes psikis," kata kuasa hukum MS, Muhammad Mualimin saat dikonfirmasi, Senin, 6 September 2021.
Mualimin menjelaskan MS didampingi salah satu kuasa hukum, Rony E Hutahaean. Di sisi lain, Polres Metro Jakarta Pusat juga menjadwalkan pemeriksaan terduga pelaku pelecehan seksual terhadap MS.
Baca: Korban Pelecehan Seksual di KPI Minta Keluarga Pelaku Tidak Dirundung
MS merupakan pegawai kontrak di KPI mengaku mendapatkan pelecehan seksual dan perundungan dari rekan kerjanya. Dia menyebut lima pegawai KPI Pusat telah melakukan pelecehan dan perundungan, yakni RM, FP, RT, EO, dan CL.
"Sejak awal saya kerja di KPI Pusat pada 2011, sudah tak terhitung berapa kali mereka melecehkan, memukul, memaki, dan merundung tanpa bisa saya lawan," tulis MS.
MS mengatakan pada 2015, mereka beramai-ramai memegangi kepala, tangan, kaki, menelanjangi, memiting, dan melecehkannya. "Kejadian itu membuat saya trauma dan kehilangan kestabilan emosi," ujar MS.
Jakarta: Pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) korban
pelecehan seksual, MS, menjalani pemeriksaan kejiwaan hari ini, 6 September 2021. Pemeriksaan dilakukan di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.
"Iya benar hari ini MS akan tes psikis," kata kuasa hukum MS, Muhammad Mualimin saat dikonfirmasi, Senin, 6 September 2021.
Mualimin menjelaskan MS didampingi salah satu kuasa hukum, Rony E Hutahaean. Di sisi lain,
Polres Metro Jakarta Pusat juga menjadwalkan pemeriksaan terduga pelaku pelecehan seksual terhadap MS.
Baca:
Korban Pelecehan Seksual di KPI Minta Keluarga Pelaku Tidak Dirundung
MS merupakan pegawai kontrak di KPI mengaku mendapatkan pelecehan seksual dan perundungan dari rekan kerjanya. Dia menyebut lima pegawai KPI Pusat telah melakukan pelecehan dan perundungan, yakni RM, FP, RT, EO, dan CL.
"Sejak awal saya kerja di KPI Pusat pada 2011, sudah tak terhitung berapa kali mereka melecehkan, memukul, memaki, dan merundung tanpa bisa saya lawan," tulis MS.
MS mengatakan pada 2015, mereka beramai-ramai memegangi kepala, tangan, kaki, menelanjangi, memiting, dan melecehkannya.
"Kejadian itu membuat saya trauma dan kehilangan kestabilan emosi," ujar MS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ADN)