ilustrasi/medcom.id
ilustrasi/medcom.id

MAKI Minta KPK Konfrontasi Keterangan 3 Saksi Terkait Bekingan Azis Syamsuddin

Candra Yuri Nuralam • 26 Oktober 2021 10:17
Jakarta: Mantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin masih enggan membuka mulut terkait delapan orang bekingan-nya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lembaga Antikorupsi disarankan mengkonfrontasi keterangan Azis dengan saksi lain.
 
"Saya minta pada KPK melakukan konfrontasi di depan hakim atas tiga saksi minimal, yaitu Azis Syamsuddin, (mantan Bupati Kutai Kartanegara) Rita Widyasari, dan (Sekretaris Daerah nonaktif Tanjungbalai) Yusmada maupun (mantan Wali Kota Tanjungbalai) M Syahrial," kata Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman melalui keterangan tertulis, Selasa, 26 Oktober 2021.
 
Boyamin meyakini ada yang berbohong terkait keberadaan delapan bekingan Azis. Konfrontasi dibutuhkan untuk mencari siapa yang berbohong di antara tiga orang tersebut.

"Ini sangat diperlukan karena proses-proses pengakuan yang dilakukan saksi-saksi lain ini perlu dikonfrontasi dan hakim akan menilai siapa yang berkata jujur, siapa yang bohong," ujar Boyamin.
 
Sebelumnya, mantan Penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju menyebut orang dalam Azis di bekas kantornya tidak ada. Robin menegaskan hal itu usai diperiksa KPK pada Selasa, 19 Oktober 2021.
 
"Saya jawab enggak ada seperti di keterangan saya sebelumnya," ujar Robin.
 
Azis disebut punya delapan orang bekingan di KPK. Eks penyidik KPK Novel Baswedan mengaku sudah mengetahui hal tersebut.
 
Baca: Begini Kronologi Perkenalan Azis Syamsuddin dengan Eks Penyidik KPK
 
Novel mengaku tahu karena dirinya orang pertama yang melaporkan permainan kotor Robin. Saat mengetahui tindakan Robin, Novel tidak percaya dia bermain sendiri.
 
"Yang ungkap kasus ini adalah tim saya," kata Novel di akun Twitter @nazaqistsha, Rabu, 6 Oktober 2021.
 
Novel tidak memerinci nama-nama orang yang diduganya membantu Robin. Namun, dia yakin orang-orang itu terafiliasi dengan Azis Syamsuddin. Nama-nama itu sudah dilaporkan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
 
"Saya juga sudah laporkan masalah tersebut ke Dewas tetapi tidak jalan," tutur Novel.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan