medcom.id, Jakarta: Peluang Komjen Budi Gunawan gagal menjadi Kapolri semakin besar. Nama Kabareskrim Budi Waseso yang baru naik pangkat menjadi Komisaris Jenderal Polisi berkemungkinan diusulkan menjadi Kapolri.
Peluang masuknya nama Budi Waseso dalam bursa calon kapolri diindikasikan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno. Saat ditanya daftar nama calon kapolri, Tedjo mengaku bakal ada tambahan satu nama selain 8 orang yang telah disetorkan ke Presiden Joko Widodo. Delapan nama itu di luar Komjen Budi Gunawan yang jadi calon tunggal Kapolri usulan Jokowi.
Dengan kriteria tertentu, jelas Tedjo, presiden akan memilih mana yang terbaik dari yang ada. "Kembali diajukan (delapan nama) plus satu," ujar Tedjo usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (5/2/2015).
Tedjo mengatakan, orang yang baru naik pangkat sah-sah saja disulkan jadi calon kapolri. Tedjo memberi beberapa contoh kejadian yang sudah-sudah. "Ingat nggak kemarin ada KSAU. Bintang dua naik pangkat, kemudian langsung jadi KSAU. Dulu Pak Timur Prandopo juga demikian, langsung naik (dua bintang)," kata dia.
Menurut Tedjo, secara aturan masuknya Budi Waseso dalam bursa calon kapolri dimungkinkan. Masalahnya, apakah Presiden Joko Widodo mau atau tidak.
"Nggak ada masalah, tergantung dari Bapak Presiden akan memilih mana yang terbaik untuk beliau. Kita juga memberikan yang terbaik kepada beliau. Keputusan ada di tangan Presiden," tegas dia.
medcom.id, Jakarta: Peluang Komjen Budi Gunawan gagal menjadi Kapolri semakin besar. Nama Kabareskrim Budi Waseso yang baru naik pangkat menjadi Komisaris Jenderal Polisi berkemungkinan diusulkan menjadi Kapolri.
Peluang masuknya nama Budi Waseso dalam bursa calon kapolri diindikasikan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno. Saat ditanya daftar nama calon kapolri, Tedjo mengaku bakal ada tambahan satu nama selain 8 orang yang telah disetorkan ke Presiden Joko Widodo. Delapan nama itu di luar Komjen Budi Gunawan yang jadi calon tunggal Kapolri usulan Jokowi.
Dengan kriteria tertentu, jelas Tedjo, presiden akan memilih mana yang terbaik dari yang ada. "Kembali diajukan (delapan nama) plus satu," ujar Tedjo usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (5/2/2015).
Tedjo mengatakan, orang yang baru naik pangkat sah-sah saja disulkan jadi calon kapolri. Tedjo memberi beberapa contoh kejadian yang sudah-sudah. "Ingat nggak kemarin ada KSAU. Bintang dua naik pangkat, kemudian langsung jadi KSAU. Dulu Pak Timur Prandopo juga demikian, langsung naik (dua bintang)," kata dia.
Menurut Tedjo, secara aturan masuknya Budi Waseso dalam bursa calon kapolri dimungkinkan. Masalahnya, apakah Presiden Joko Widodo mau atau tidak.
"Nggak ada masalah, tergantung dari Bapak Presiden akan memilih mana yang terbaik untuk beliau. Kita juga memberikan yang terbaik kepada beliau. Keputusan ada di tangan Presiden," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)