Jakarta: Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang menantang Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) KPK jilid V menemukan sosok komisioner yang berintegritas. Terpenting, capim harus indepen dan tidak bisa ditekan institusi asalnya.
"Bisa enggak nyari orang kayak gitu kalau dia polisi enggak diatur-atur, kalau dia jaksa enggak diatur-atur, kalau dia siapa pun yang datang ke KPK itu antara dia dengan Tuhannya sehingga dia independen, sehingga kebijakan-kebijakan dia sangat independen," kata Saut di Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 12 Juni 2019.
Saut menceritakan awal mencalonkan diri sebagai komisioner KPK jilid IV. Saat itu, kata Saut, dirinya mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan atas keinginan pribadi tanpa membawa kepentingan pihak lain atau institusi.
"Saya datang ke KPK saya dengan Tuhan, saya enggak ada yang ngatur istri saya, anak saya, alumni saya, enggak boleh atur-atur saya," ujar Saut.
Baca: Pansel KPK Incar Ahli Pidana Pencucian Uang
Menurut Saut, sikap independen dan berintegritas merupakan bagian penting untuk memperkuat Lembaga Antirasuah. Dengan begitu, KPK tidak akan terpengaruh apalagi diintervensi oleh pihak-pihak tertentu.
"Itu akan menjadikan kebijakan-kebijakan dia sangat independen. Apakah arogan? Itu enggak juga, karena itulah yang disebut integritas. Integritas itu kan tadi saya bilang sembilan nilai tadi jujur, peduli, mandiri, tanggung jawab, sederhana, berani, adil dan seterusnya," pungkas Saut.
Pansel Capim KPK yang digawangi Yenti Ganarsih mendatangi Gedung KPK. Pansel meminta wejangan Ketua KPK Agus Rahardjo cs terkait proses seleksi pimpinan KPK jilid V. Pansel juga meminta KPK menelusuri rekam jejak para calon.
Jakarta: Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang menantang Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) KPK jilid V menemukan sosok komisioner yang berintegritas. Terpenting, capim harus indepen dan tidak bisa ditekan institusi asalnya.
"Bisa enggak nyari orang kayak gitu kalau dia polisi enggak diatur-atur, kalau dia jaksa enggak diatur-atur, kalau dia siapa pun yang datang ke KPK itu antara dia dengan Tuhannya sehingga dia independen, sehingga kebijakan-kebijakan dia sangat independen," kata Saut di Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 12 Juni 2019.
Saut menceritakan awal mencalonkan diri sebagai komisioner KPK jilid IV. Saat itu, kata Saut, dirinya mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan atas keinginan pribadi tanpa membawa kepentingan pihak lain atau institusi.
"Saya datang ke KPK saya dengan Tuhan, saya enggak ada yang
ngatur istri saya, anak saya, alumni saya, enggak boleh atur-atur saya," ujar Saut.
Baca: Pansel KPK Incar Ahli Pidana Pencucian Uang
Menurut Saut, sikap independen dan berintegritas merupakan bagian penting untuk memperkuat Lembaga Antirasuah. Dengan begitu, KPK tidak akan terpengaruh apalagi diintervensi oleh pihak-pihak tertentu.
"Itu akan menjadikan kebijakan-kebijakan dia sangat independen. Apakah arogan? Itu enggak juga, karena itulah yang disebut integritas. Integritas itu kan tadi saya bilang sembilan nilai tadi jujur, peduli, mandiri, tanggung jawab, sederhana, berani, adil dan seterusnya," pungkas Saut.
Pansel Capim KPK yang digawangi Yenti Ganarsih mendatangi Gedung KPK. Pansel meminta wejangan Ketua KPK Agus Rahardjo cs terkait proses seleksi pimpinan KPK jilid V. Pansel juga meminta KPK menelusuri rekam jejak para calon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)