Jakarta: Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta jajarannya fokus memberantas kejahatan jalanan jelang perhelatan Asian Games 2018. Seluruh satuan wilayah terutama kota venue pertandingan diminta membentuk tim khusus.
Tim yang dimaksud Tito yakni seperti regu yang dibentuk Polresta Depok bernama Jaguar (penjaga gangguan dan antikerusuhan). Seluruh wilayah satuan tugas diperintahkan untuk dipantau selama 24 jam.
"Mau bentuknya tim Jaguar, tim Resmob, tim buru sergap, apa saja silakan yang penting bagi saya adalah hasil," ujar Tito ditemui di gedung PTIK, Jakarta, Rabu, 4 Juli 2018.
Baca: Tito Mengultimatum Jajarannya Berantas Kejahatan Jalanan
Tito telah memerintahkan jajarannya dari beragam divisi dan satuan bersinergi mulai Intelijen, Reskrim, Sabhara, Provost, hingga staf yang bertugas di bagian administrasi. Anggota yang terlibat dalam operasi perlu memiliki kemampuan yang sama dalam tempur jarak dekat dan teknis penggerebekan.
"Kalau saya lihat banyak yang enggak terungkap, ya nanti saya lihat yang bertanggung jawab siapa. Apakah Kapolresnya, Kasatsersenya, Direktur resersenya, atau Kapoldanya," ungkap Tito.
Tito menyiapkan penghargaan bagi keberhasilan tugas personelnya. Namun demikian, Tito juga bakal tegas saat jajarannya itu tak maksimal memberantas kejahatan jalanan.
"Saya lihat levelnya, yang jelas saya selalu begitu. Setiap ada kejadian seperti ini ada banyak keluhan masyarakat dan laporan, pasti saya akan atensi dan saya akan lakukan analisis dan evaluasi dalam rangka reward and punishment," tegasnya.
Tito mengaku tak akan segan mencopot kepala satuan yang anggotanya tak becus. Ia memberi jarak selama bulan Juli untuk mengungkap kasus kejahatan jalanan yang dianggap meresahkan masyarakat.
"Kalau misalnya dalam satu bulan ini ada kejadian enggak terungkap, ya ganti lah, ganti Kapolres, Dirserse, Kasat serse, berarti dia enggak bisa kerja. Nanti ditawarkan kepada yang mau, yang bisa kerja," tandasnya.
Jakarta: Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta jajarannya fokus memberantas kejahatan jalanan jelang perhelatan Asian Games 2018. Seluruh satuan wilayah terutama kota venue pertandingan diminta membentuk tim khusus.
Tim yang dimaksud Tito yakni seperti regu yang dibentuk Polresta Depok bernama Jaguar (penjaga gangguan dan antikerusuhan). Seluruh wilayah satuan tugas diperintahkan untuk dipantau selama 24 jam.
"Mau bentuknya tim Jaguar, tim Resmob, tim buru sergap, apa saja silakan yang penting bagi saya adalah hasil," ujar Tito ditemui di gedung PTIK, Jakarta, Rabu, 4 Juli 2018.
Baca: Tito Mengultimatum Jajarannya Berantas Kejahatan Jalanan
Tito telah memerintahkan jajarannya dari beragam divisi dan satuan bersinergi mulai Intelijen, Reskrim, Sabhara, Provost, hingga staf yang bertugas di bagian administrasi. Anggota yang terlibat dalam operasi perlu memiliki kemampuan yang sama dalam tempur jarak dekat dan teknis penggerebekan.
"Kalau saya lihat banyak yang enggak terungkap, ya nanti saya lihat yang bertanggung jawab siapa. Apakah Kapolresnya, Kasatsersenya, Direktur resersenya, atau Kapoldanya," ungkap Tito.
Tito menyiapkan penghargaan bagi keberhasilan tugas personelnya. Namun demikian, Tito juga bakal tegas saat jajarannya itu tak maksimal memberantas kejahatan jalanan.
"Saya lihat levelnya, yang jelas saya selalu begitu. Setiap ada kejadian seperti ini ada banyak keluhan masyarakat dan laporan, pasti saya akan atensi dan saya akan lakukan analisis dan evaluasi dalam rangka reward and punishment," tegasnya.
Tito mengaku tak akan segan mencopot kepala satuan yang anggotanya tak becus. Ia memberi jarak selama bulan Juli untuk mengungkap kasus kejahatan jalanan yang dianggap meresahkan masyarakat.
"Kalau misalnya dalam satu bulan ini ada kejadian enggak terungkap, ya ganti lah, ganti Kapolres, Dirserse, Kasat serse, berarti dia enggak bisa kerja. Nanti ditawarkan kepada yang mau, yang bisa kerja," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
