Jakarta: Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan Perdana Menteri Malaysia (PM) Mahathir Mohamad menyampaikan apresiasi atas kerja Korps Bhayangkara menangkap Jamal Yunos. Jamal adalah mantan politikus United Malaysia National Organisation (UMNO) sekaligus buronan kasus dana negara Malaysia atau 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).
"Saya dapat telepon dari perwira tinggi polisi Diraja Malaysia tadi pagi, Perdana Menteri Mahathir Mohamad menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo," beber Tito di Rupatama Mabes Polri, Selasa, 3 Juli 2018.
Tito menyebut Jamal merupakan sosok penting dalam kasus skandal korupsi yang juga melibatkan mantan PM Malaysia Najib Razak. Jamal melarikan diri lantaran diincar Polis Diraja Malaysia sebagai saksi kunci kasus tersebut.
Apresiasi diberikan lantaran Jamal bisa ditemukan sejak surat perintah penangkapan dikeluarkan pada 1 Juni 2018. Investigasi telah dilakukan Polri mulai dari Medan, Sumatera Utara, hingga akhirnya Jamal tertangkap di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
"Saya juga sudah sampaikan ke Polis Diraja Malaysia. Deportasi kemungkinan hari ini atau besok. Surat ucapan terima kasih resminya sudah diserahkan ke Polri dari Mendagri Malaysia," ucap Tito.
Di negaranya, Jamal dijerat enam dakwaan pidana, termasuk dakwaan memicu keributan umum. Dia melarikan diri saat proses pembayaran uang jaminan sebesar 3 ribu ringgit (Rp10,4 juta) belum selesai. Ia kedapatan kabur ke Indonesia usai enggan menyerahkan diri ke Polis Diraja Malaysia sejak 30 Mei lalu.
(Baca juga: Buronan Kasus 1MBD Ditangkap di Tebet)
Jakarta: Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan Perdana Menteri Malaysia (PM) Mahathir Mohamad menyampaikan apresiasi atas kerja Korps Bhayangkara menangkap Jamal Yunos. Jamal adalah mantan politikus United Malaysia National Organisation (UMNO) sekaligus buronan kasus dana negara Malaysia atau 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).
"Saya dapat telepon dari perwira tinggi polisi Diraja Malaysia tadi pagi, Perdana Menteri Mahathir Mohamad menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo," beber Tito di Rupatama Mabes Polri, Selasa, 3 Juli 2018.
Tito menyebut Jamal merupakan sosok penting dalam kasus skandal korupsi yang juga melibatkan mantan PM Malaysia Najib Razak. Jamal melarikan diri lantaran diincar Polis Diraja Malaysia sebagai saksi kunci kasus tersebut.
Apresiasi diberikan lantaran Jamal bisa ditemukan sejak surat perintah penangkapan dikeluarkan pada 1 Juni 2018. Investigasi telah dilakukan Polri mulai dari Medan, Sumatera Utara, hingga akhirnya Jamal tertangkap di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
"Saya juga sudah sampaikan ke Polis Diraja Malaysia. Deportasi kemungkinan hari ini atau besok. Surat ucapan terima kasih resminya sudah diserahkan ke Polri dari Mendagri Malaysia," ucap Tito.
Di negaranya, Jamal dijerat enam dakwaan pidana, termasuk dakwaan memicu keributan umum. Dia melarikan diri saat proses pembayaran uang jaminan sebesar 3 ribu ringgit (Rp10,4 juta) belum selesai. Ia kedapatan kabur ke Indonesia usai enggan menyerahkan diri ke Polis Diraja Malaysia sejak 30 Mei lalu.
(Baca juga:
Buronan Kasus 1MBD Ditangkap di Tebet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)
