Jakarta: Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Helmy Santika menggelar rapat koordinasi internal. Rapat digelar dalam rangka mengevaluasi ketersediaan dan harga pangan menjelang bulan Ramadan dan Idulfitri 2022.
“Hal ini berdasarkan hasil monitoring, paparan dan data yang dihimpun dari kementerian terkait. Adapun beberapa komoditas yang menjadi hot spot selain minyak goreng, yaitu gula, daging sapi, dan kedelai karena pemenuhannya bergantung pada impor dan harga dipengaruhi oleh perkembangan global,” kata Helmy di Jakarta, Rabu, 30 Maret 2022.
Staf Ahli Kapolri Bidang Manajemen ini memaparkan secara umum stok ketersediaan bahan pangan. Untuk komoditas lokal seperti bawang merah dan cabai dipastikan aman.
Helmy menyampaikan pemerintah sudah mengambil langkah-langkah antisipasi terkait dengan hal ini. Di antaranya melalui realisasi importasi gula, daging sapi, dan kedelai yang bertujuan pemenuhan ketersediaan di dalam negeri.
“Strategi komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan akan terus dilaksanakan dan ditingkatkan untuk mendiskusikan permasalahan yang terjadi dan penyelesaiannya,” ujarnya.
Satgas Pangan, kata Helmy, tetap mendalami dan menindaklanjuti informasi-informasi yang masuk terkait adanya dugaan pihak-pihak yang berlaku curang atas komoditas untuk keuntungan pribadi. Laporan tersebut akan ditangani secara objektif, prosedural, profesional, dan transparan.
Dalam rakor itu juga, Helmy memberikan beberapa penekanan. Pertama, terkait dengan upaya stabilisasi minyak goreng. Upaya ini harus didukung dengan langkah nyata membantu pengawasan dan pendistribusiannya harus lancar.
Baca: Jelang Ramadan, Stok Beras di Jateng Mencapai 30 Ribu Ton
Kedua, terkait komoditas lain menjelang bulan puasa dan lebaran. Dia memastikan Satgas Pusat dan Daerah melakukan pengecekan langsung on the spot di sentra-sentra pangan seperti Brebes, Magelang, Temanggung, dan lain-lain.
“Kunjungi petani, pedagang sampai ke pasar untuk bisa berkomunikasi dengan baik, serap apa yang menjadi permasalahan,” kata mantan Dittipideksus Bareskrim ini.
Ketiga, Helmy berharap jajarannya optimistis pada stok ketersediaan, distribusi, dan harga pangan menjelang bulan puasa hingga lebaran stabil. Jajaran Satgas Pangan diminta bekerja keras dan melalukan kerja sama dengan semua pemangku kepentingan.
Helmy mengaku sejak menjabat Kasatgas Pangan banyak suka duka dalam upaya mendukung pemerintah mewujudkan pangan aman. Dia bergabung di Satgas Pangan sejak menjabat Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Wadirtipideksus) Bareskrim pada 2018, kemudian pada 2020 sebagai Kasatgas Pangan setelah menjabat Dirtipideksus.
Rakor tersebut dilanjutkan dengan penyerahan tugas dan tanggung jawab Kasatgas Pangan kepada Dirtipideksus Brigjen Whisnu Hermawan yang sejak 2019 dirangkap oleh Dirtipideksus Bareskrim.
“Mari kita memberikan dukungan penuh kepada Dirtipideksus selaku Kasatgas Pangan untuk dapat mewujudkan pangan aman 2022,” tegas Helmy.
Jakarta: Kepala Satgas Pangan
Polri Irjen Helmy Santika menggelar rapat koordinasi internal. Rapat digelar dalam rangka mengevaluasi ketersediaan dan harga pangan menjelang bulan
Ramadan dan Idulfitri 2022.
“Hal ini berdasarkan hasil monitoring, paparan dan data yang dihimpun dari kementerian terkait. Adapun beberapa komoditas yang menjadi
hot spot selain minyak goreng, yaitu gula, daging sapi, dan kedelai karena pemenuhannya bergantung pada impor dan harga dipengaruhi oleh perkembangan global,” kata Helmy di Jakarta, Rabu, 30 Maret 2022.
Staf Ahli Kapolri Bidang Manajemen ini memaparkan secara umum stok
ketersediaan bahan pangan. Untuk komoditas lokal seperti bawang merah dan cabai dipastikan aman.
Helmy menyampaikan pemerintah sudah mengambil langkah-langkah antisipasi terkait dengan hal ini. Di antaranya melalui realisasi importasi gula, daging sapi, dan kedelai yang bertujuan pemenuhan ketersediaan di dalam negeri.
“Strategi komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan akan terus dilaksanakan dan ditingkatkan untuk mendiskusikan permasalahan yang terjadi dan penyelesaiannya,” ujarnya.
Satgas Pangan, kata Helmy, tetap mendalami dan menindaklanjuti informasi-informasi yang masuk terkait adanya dugaan pihak-pihak yang berlaku curang atas komoditas untuk keuntungan pribadi. Laporan tersebut akan ditangani secara objektif, prosedural, profesional, dan transparan.
Dalam rakor itu juga, Helmy memberikan beberapa penekanan. Pertama, terkait dengan upaya stabilisasi minyak goreng. Upaya ini harus didukung dengan langkah nyata membantu pengawasan dan pendistribusiannya harus lancar.
Baca:
Jelang Ramadan, Stok Beras di Jateng Mencapai 30 Ribu Ton
Kedua, terkait komoditas lain menjelang bulan puasa dan lebaran. Dia memastikan Satgas Pusat dan Daerah melakukan pengecekan langsung
on the spot di sentra-sentra pangan seperti Brebes, Magelang, Temanggung, dan lain-lain.
“Kunjungi petani, pedagang sampai ke pasar untuk bisa berkomunikasi dengan baik, serap apa yang menjadi permasalahan,” kata mantan Dittipideksus Bareskrim ini.
Ketiga, Helmy berharap jajarannya optimistis pada stok ketersediaan, distribusi, dan harga pangan menjelang bulan puasa hingga lebaran stabil. Jajaran Satgas Pangan diminta bekerja keras dan melalukan kerja sama dengan semua pemangku kepentingan.
Helmy mengaku sejak menjabat Kasatgas Pangan banyak suka duka dalam upaya mendukung pemerintah mewujudkan pangan aman. Dia bergabung di Satgas Pangan sejak menjabat Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Wadirtipideksus) Bareskrim pada 2018, kemudian pada 2020 sebagai Kasatgas Pangan setelah menjabat Dirtipideksus.
Rakor tersebut dilanjutkan dengan penyerahan tugas dan tanggung jawab Kasatgas Pangan kepada Dirtipideksus Brigjen Whisnu Hermawan yang sejak 2019 dirangkap oleh Dirtipideksus Bareskrim.
“Mari kita memberikan dukungan penuh kepada Dirtipideksus selaku Kasatgas Pangan untuk dapat mewujudkan pangan aman 2022,” tegas Helmy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)