Jakarta: Menjelang Ramadan 2022, kelangkaan minyak goreng masih terjadi. Minyak goreng sangat sulit dijumpai, di pasar maupun mini market.
Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri telah membentuk tim untuk fokus melaksanakan pengawasan dan pemantauan terkait distribusi minyak goreng. Pengawasan dilakukan mulai produsen hingga distributor.
"Terdapat beberapa langkah untuk melaksanakan pengawasan dan pemantauan tersebut," ujar Kepala Satgas (Kasatgas) Pangan Polri Irjen Pol Helmy Santika, saat dihubungi, Senin, 14 Maret 2022.
Satgas Pangan Polri melakukan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) guna mendorong percepatan realisasi destination management organization (DMO). Khususnya, beberapa provinsi yang mengalami defisit minyak goreng.
"Bersama Kemendag, Satgas Pangan pusat dan daerah, akan lebih intensif melaksanakan monitoring dan pengechekan di lapangan, pada produsen, distributor, pengecer pada gerai modern dan gerai tradisional," jelasnya.
Baca: Blusukan ke Ritel Modern, Jokowi Temukan Rak Minyak Goreng Kosong
Selanjutnya, Satgas Pangan mendorong dan mengimbau pelaku usaha khususnya industri yang belum mendapatkan alokasi tetap beroperasi. Lalu, membantu Kemendag membuat pola distribusi DMO, cruide palm oil (CPO) dan RBD coconut oil secara merata dan tidak hanya terkonsentrasi pada afiliasi industri yang sekaligus ekspotir.
Helmy menyampaikan Satgas Pangan juga akan menindak pelaku usaha yang menimbun dan menjadi pedagang minyak dadakan. Terlebih, sengaja menjual di harga eceran tertinggi (HET). (Mohamad Farhan Zhuhri)
Jakarta: Menjelang Ramadan 2022, kelangkaan
minyak goreng masih terjadi. Minyak goreng sangat sulit dijumpai, di pasar maupun mini market.
Satuan Tugas (
Satgas) Pangan Polri telah membentuk tim untuk fokus melaksanakan pengawasan dan pemantauan terkait distribusi minyak goreng. Pengawasan dilakukan mulai produsen hingga distributor.
"Terdapat beberapa langkah untuk melaksanakan pengawasan dan pemantauan tersebut," ujar Kepala Satgas (Kasatgas) Pangan Polri Irjen Pol Helmy Santika, saat dihubungi, Senin, 14 Maret 2022.
Satgas Pangan Polri melakukan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) guna mendorong percepatan realisasi
destination management organization (DMO). Khususnya, beberapa provinsi yang mengalami defisit
minyak goreng.
"Bersama Kemendag, Satgas Pangan pusat dan daerah, akan lebih intensif melaksanakan monitoring dan pengechekan di lapangan, pada produsen, distributor, pengecer pada gerai modern dan gerai tradisional," jelasnya.
Baca:
Blusukan ke Ritel Modern, Jokowi Temukan Rak Minyak Goreng Kosong
Selanjutnya, Satgas Pangan mendorong dan mengimbau pelaku usaha khususnya industri yang belum mendapatkan alokasi tetap beroperasi. Lalu, membantu Kemendag membuat pola distribusi DMO,
cruide palm oil (CPO) dan RBD
coconut oil secara merata dan tidak hanya terkonsentrasi pada afiliasi industri yang sekaligus ekspotir.
Helmy menyampaikan Satgas Pangan juga akan menindak pelaku usaha yang menimbun dan menjadi pedagang minyak dadakan. Terlebih, sengaja menjual di harga eceran tertinggi (HET). (Mohamad Farhan Zhuhri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)