Jakarta: Pihak kuasa hukum Pegi membantah kliennya disembunyikan sang ayah selama terdaftar dalam pencarian orang (DPO) kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita, 16 dan Muhammad Rizky alias Eky, 16. Hal ini menjawab pernyataan polisi yang menduga Pegi disembunyikan dengan mengganti identitas.
"Yang jelas yang pertama yang paling mendasar adalah tidak bisa orang dikatakan menyembunyikan, kalau kami meyakini bahwa ini kan bukan DPO-nya. Pegi Setiawan ini adalah orang yang berbeda dari Pegi alias Perong ini," kata kuasa hukum Pegi, Toni RM di depan Gedung Divpropam Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 20 Juni 2024.
Toni menegaskan apa yang dilakukan ayah Pegi tak bisa dikatakan menyembunyikan. Dia meminta polri fokus membuktikan tindak pidana yang dipersangkakan terhadap Pegi.
"Buktikan dulu Pegi Setiawan pelakunya atau bukan? Kalau dia bukan pelakunya mau apa? Masa nggak pakai otak," tegas Toni.
Pegi disebut ganti nama menjadi Robi Irawan. Toni menyebut nama itu nama gaul Pegi berdasarkan keterangan adik Pegi.
"Tetapi tidak ada hubungannya dan sejak sebelum 2016 sebelum kejadian itu juga memang nama gaulnya Robi kalau menurut informasi dari keluarga itu. Jadi, itu sangat dangkal kalau kemudian gara-gara ganti nama lalu dicurigai. Pokoknya dulu neh," Ungkap Toni.
Mabes Polri mengakui kesulitan menangkap Pegi Setiawan. Kesulitan itu karena Pegi sudah berpindah tempat dan mengganti identitas diri.
"Pegi ini bukan gampang ditangkap karena dia langsung menyerahkan diri, tidak. Tetapi sudah berpindah tempat," kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho di Gedung Humas, Jakarta Selatan, Rabu, 19 Juni 2024.
Bahkan, Sandi menyebut ayah Pegi sempat menyampaikan nama Pegi adalah Robi Irawan kepada pemilik kos dan ibu tirinya. Artinya, Pegi diyakini telah mencoba membuat identitas diri lainnya.
"Sekarang, baru diakui bahwa itu adalah anak saya yang namanya Pegi. Padahal ketika awal, kepada ibu kos di mana bapaknya ada di sana tetapi dia menyampaikannya itu sebagai keponakan dengan nama seperti itu. Itu adalah kesulitan-kesulitan yang ada di lapangan," ungkap jenderal bintang dua itu.
Jakarta: Pihak kuasa hukum Pegi membantah kliennya disembunyikan sang ayah selama terdaftar dalam pencarian orang (DPO) kasus
pembunuhan Vina Dewi Arsita, 16 dan Muhammad Rizky alias Eky, 16. Hal ini menjawab pernyataan polisi yang menduga Pegi disembunyikan dengan mengganti identitas.
"Yang jelas yang pertama yang paling mendasar adalah tidak bisa orang dikatakan menyembunyikan, kalau kami meyakini bahwa ini kan bukan DPO-nya. Pegi Setiawan ini adalah orang yang berbeda dari Pegi alias Perong ini," kata kuasa hukum Pegi, Toni RM di depan Gedung Divpropam
Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 20 Juni 2024.
Toni menegaskan apa yang dilakukan ayah Pegi tak bisa dikatakan menyembunyikan. Dia meminta polri fokus membuktikan tindak pidana yang dipersangkakan terhadap Pegi.
"Buktikan dulu Pegi Setiawan pelakunya atau bukan? Kalau dia bukan pelakunya mau apa? Masa nggak pakai otak," tegas Toni.
Pegi disebut ganti nama menjadi Robi Irawan. Toni menyebut nama itu nama gaul Pegi berdasarkan keterangan adik Pegi.
"Tetapi tidak ada hubungannya dan sejak sebelum 2016 sebelum kejadian itu juga memang nama gaulnya Robi kalau menurut informasi dari keluarga itu. Jadi, itu sangat dangkal kalau kemudian gara-gara ganti nama lalu dicurigai. Pokoknya dulu neh," Ungkap Toni.
Mabes Polri mengakui kesulitan menangkap Pegi Setiawan. Kesulitan itu karena Pegi sudah berpindah tempat dan mengganti identitas diri.
"Pegi ini bukan gampang ditangkap karena dia langsung menyerahkan diri, tidak. Tetapi sudah berpindah tempat," kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho di Gedung Humas, Jakarta Selatan, Rabu, 19 Juni 2024.
Bahkan, Sandi menyebut ayah Pegi sempat menyampaikan nama Pegi adalah Robi Irawan kepada pemilik kos dan ibu tirinya. Artinya, Pegi diyakini telah mencoba membuat identitas diri lainnya.
"Sekarang, baru diakui bahwa itu adalah anak saya yang namanya Pegi. Padahal ketika awal, kepada ibu kos di mana bapaknya ada di sana tetapi dia menyampaikannya itu sebagai keponakan dengan nama seperti itu. Itu adalah kesulitan-kesulitan yang ada di lapangan," ungkap jenderal bintang dua itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)