Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebar bus antikorupsi ke sejumlah daerah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kampanye menolak serangan fajar menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menjelaskan bus yang disebar merupakan sarana pendidikan antikorupsi yang dibuat KPK. Kendaraan itu diharapkan bisa menyadarkan masyarakat tentang bahaya serangan fajar dalam pilkada.
“Harapan kami melalui kegiatan ini mari kita tingkatkan kesadaran dan pemahaman antikorupsi yang dapat diimplementasikan dalam keseharian, termasuk bijak dalam memilih dan tidak menerima serangan fajar,” kata Johanis berdasarkan keterangan yang dikutip pada Minggu, 26 Mei 2024.
Bus itu turut disebar untuk meningkatkan pemahaman masyarakat soal bahaya korupsi bagi negara dan masyarakat. KPK berharap kebiasaan korup di daerah bisa hilang.
Dia menyampaikan bus tersebut akan mengaspal di wilayah Jawa dan Sumatra. KPK juga bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk memaksimalkan kehadiran masyarakat dalam acara pendidikan antikorupsi ini.
“Kami sampaikan apresiasi kepada delapan pemerintah daerah yang telah berkolaborasi dalam program jelajah negeri bangun antikorupsi pada tahun ini, semoga milestone ini bisa menjadi trigger untuk melakukan pemberantasan korupsi yang berkelanjutan,” tutur Johanis.
Jakarta:
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebar bus antikorupsi ke sejumlah daerah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kampanye menolak serangan fajar menjelang Pemilihan Kepala Daerah (
Pilkada) 2024.
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menjelaskan bus yang disebar merupakan sarana pendidikan
antikorupsi yang dibuat KPK. Kendaraan itu diharapkan bisa menyadarkan masyarakat tentang bahaya serangan fajar dalam pilkada.
“Harapan kami melalui kegiatan ini mari kita tingkatkan kesadaran dan pemahaman antikorupsi yang dapat diimplementasikan dalam keseharian, termasuk bijak dalam memilih dan tidak menerima serangan fajar,” kata Johanis berdasarkan keterangan yang dikutip pada Minggu, 26 Mei 2024.
Bus itu turut disebar untuk meningkatkan pemahaman masyarakat soal bahaya korupsi bagi negara dan masyarakat. KPK berharap kebiasaan korup di daerah bisa hilang.
Dia menyampaikan bus tersebut akan mengaspal di wilayah Jawa dan Sumatra. KPK juga bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk memaksimalkan kehadiran masyarakat dalam acara pendidikan antikorupsi ini.
“Kami sampaikan apresiasi kepada delapan pemerintah daerah yang telah berkolaborasi dalam program jelajah negeri bangun antikorupsi pada tahun ini, semoga milestone ini bisa menjadi trigger untuk melakukan pemberantasan korupsi yang berkelanjutan,” tutur Johanis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
