Ilustrasi - AFP/ADEK BERRY
Ilustrasi - AFP/ADEK BERRY

Mantan Dirut Pertamina Sebut Tak Pernah Keluarkan Memorandum Kenaikan Harga TEL

Renatha Swasty • 22 Juni 2015 20:21
medcom.id, Jakarta: Mantan Direktur Utama Pertamina Arifin Nawawi menyebut tak pernah mengeluarkan memorandum kenaikan harga pembelian Tethra Ethyl Lead (TEL). Arifin mengatakan ia justru meminta supaya harga pembelian TEL mendekati harga terendah.
 
Arifin mengungkapkan pada 28 Juni 2004, tiga bulan sebelum kontrak pembelian TEL antara Pertamina dengan Octel Innospec melalui agen PT Soegih Interjaya habis, ia mengeluarkan memorandum guna perpanjangan kontrak pembelian TEL untuk Oktober-Desember. Dalam memorandum itu ia meminta supaya pembelian harga TEL rendah.
 
"Usulan dari bawah, perpanjangan sampai tiga bulan saja alasannya ada supplier lain dari Cina yang lebih murah, TDS. Ini ada kesempatan mengurangi harga, karena itu kita entertain masalah TDS. Jadi makanya momerandum bunyinya supaya selama tiga bulan itu saja, kalau TEL harganya dinego, menuju harga TDS kalau bisa," kata Arifin saat bersaksi untuk terdakwa Willy Sebastian Lim di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (22/6/2015).

Arifin menjelaskan, saat kontrak pembelian TEL akan habis, pabrik penjual TEL asal China, TDS menawarkan diri untuk menjadi supplier TEL. Saat itu, TDS menawarkan harga USD9250 metrik per ton.
 
Namun, karena Pertamina belum pernah membeli TEL selain pada Octel maka diperlukan peninjauan. Dikirimlah tim peninjau dari Pertamina untuk melihat langsung pabrik TDS di China. Tapi saat tim datang ditemukan hal berbeda, sehingga diputuskan untuk memakai Octel tapi dengan catatan supaya harga pembelian mendekati penjualan TDS.
 
"Ternyata waktu mereka ke China tidak ada pabriknya, sehingga tidak bisa ambil dari TDS," beber Arifin.
 
Meski begitu, ia tak mengetahui berapa harga yang kemudian disepakati untuk pembelian TEL. Hal ini lantaran ia sudah tak lagi menjabat sebagai Direktur Utama.
 
"Tidak tahu, kan saya diberhentikan Juli," pungkas dia.
 
Dalam dakwaan diketahui, Willy dan Direktur PT SI Muhammad Syakir bertemu dengan Direktur Pengolahan Suroso Atmomartoyo. Pertemuan dilakukan untuk membahas perpanjangan pembelian TEL oleh PT Pertamina kepada Octel Innospec melalui agen tunggal TEL di Indonesia.
 
Di kesempatan itu, PT SI meminta perubahan harga sebesar USD11,000 per metrik ton. Suroso menyetujui asal ia diberikan uang USD500 per metrik ton.
 
Pihak Innospec menyetujui asal pembelian sampai dengan akhir tahun 2004 sejumlah total 450 metrik ton. Akhirnya disepakati pembelian TEL sebanyak 446,4 metrok ton dengan harga USD10,750.
 
Sesuai perjanjian, pihak Innospec yakni David P Turner selaku sales and marketing Director of The Associated Octel Company Limited , Paul Jennings dan Dennis J Kerisson selaku CEO of Octel, Miltos Papachristos selaku Regional Sales Director for Octel lantas memberikan duit sejumlah USD190 ribu melalui Willy dan Syakir.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan