medcom.id, Jakarta: Bareskrim Polri memeriksa politikus PDI Perjuangan Emir Moeis terkait pertemuan rahasia Ketua KPK Abraham Samad dan sejumlah elite PDI Perjuangan. Seusai diperiksa, kepada wartawan, Emir mengaku tak pernah meminta bantuan keringanan.
Emir mengatakan tidak pernah terpikir untuk meminta bantuan ke rekan-rekannya di partai apalagi ke Ketua KPK Abraham Samad.
Menurut Emir, bisa saja teman-temannya di partai yang berkomunikasi dengan Samad mengenai kasus suap proyek PLTU di Lampung pada 2004 itu. "Tapi saya pribadi tidak pernah minta bantuan," ujar Emir usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Adapun jika melihat pemberitaan di media massa mengenai pernyataan Plt Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto mengenai artikel berjudul Rumah Kaca Abraham Samad, justru penawaran peringanan hukuman datang dari Abraham.
"Kenyataannya saya tetap dihukum tiga tahun. Saya jadi tersangka tanpa pernah dipanggil. Saksi-saksi baru diperiksa setelah saya dijadikan tersangka. Dari 33 saksi ada seorang yang memberatkan saya. Padahal 12 saksi menyatakan tidak mengenal saya," kata Emir.
Ia menambahkan dirinya juga tidak pernah mendapat keadilan karena saksi yang memberatkannya malah tidak dihadirkan saat pengadilan berlangsung. Emir pun menyatakan dirinya tidak habis pikir karena hanya jadi korban. "Sempat juga bertanya sendiri. Apa karena saya petinggi PDI Perjuangan maka saya jadi seperti ini?" kata Emir.
Terkait pemeriksaan di Bareskrim, Emir dipanggil sebagai saksi dalam kasus Rumah Kaca Abraham Samad. Ia datang pukul 10.00 WIB dan selesai menjalani pemeriksaan sekitar pukul 15.00 WIB. Kurang lebih seingatnya ada 20 pertanyaan yang diajukan kepadanya.
Emir sendiri mengaku tidak pernah mengenal Abraham dan baru tahu ada pembicaraan mengenai peringanan hukuman untuknya setelah membaca artikel Rumah Kaca Abraham Samad. Disebutkan dalam artikel itu ada enam kali pertemuan antara sejumlah politisi PDI Perjuangan dengan Abraham. Salah satu topik yang dibahas adalah peringanan hukuman untuknya.
medcom.id, Jakarta: Bareskrim Polri memeriksa politikus PDI Perjuangan Emir Moeis terkait pertemuan rahasia Ketua KPK Abraham Samad dan sejumlah elite PDI Perjuangan. Seusai diperiksa, kepada wartawan, Emir mengaku tak pernah meminta bantuan keringanan.
Emir mengatakan tidak pernah terpikir untuk meminta bantuan ke rekan-rekannya di partai apalagi ke Ketua KPK Abraham Samad.
Menurut Emir, bisa saja teman-temannya di partai yang berkomunikasi dengan Samad mengenai kasus suap proyek PLTU di Lampung pada 2004 itu. "Tapi saya pribadi tidak pernah minta bantuan," ujar Emir usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Adapun jika melihat pemberitaan di media massa mengenai pernyataan Plt Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto mengenai artikel berjudul Rumah Kaca Abraham Samad, justru penawaran peringanan hukuman datang dari Abraham.
"Kenyataannya saya tetap dihukum tiga tahun. Saya jadi tersangka tanpa pernah dipanggil. Saksi-saksi baru diperiksa setelah saya dijadikan tersangka. Dari 33 saksi ada seorang yang memberatkan saya. Padahal 12 saksi menyatakan tidak mengenal saya," kata Emir.
Ia menambahkan dirinya juga tidak pernah mendapat keadilan karena saksi yang memberatkannya malah tidak dihadirkan saat pengadilan berlangsung. Emir pun menyatakan dirinya tidak habis pikir karena hanya jadi korban. "Sempat juga bertanya sendiri. Apa karena saya petinggi PDI Perjuangan maka saya jadi seperti ini?" kata Emir.
Terkait pemeriksaan di Bareskrim, Emir dipanggil sebagai saksi dalam kasus Rumah Kaca Abraham Samad. Ia datang pukul 10.00 WIB dan selesai menjalani pemeriksaan sekitar pukul 15.00 WIB. Kurang lebih seingatnya ada 20 pertanyaan yang diajukan kepadanya.
Emir sendiri mengaku tidak pernah mengenal Abraham dan baru tahu ada pembicaraan mengenai peringanan hukuman untuknya setelah membaca artikel Rumah Kaca Abraham Samad. Disebutkan dalam artikel itu ada enam kali pertemuan antara sejumlah politisi PDI Perjuangan dengan Abraham. Salah satu topik yang dibahas adalah peringanan hukuman untuknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(KRI)