medcom.id, Jakarta: Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan mengaku prihatin atas kejadian yang menimpa Angeline. Anton meminta adanya aturan yang jelas soal pemindahtanganan pengasuhan anak.
"Bahwa harus ada aturan yang jelas tentang adopsi anak," kata Anton di Museum Polri, Jakarta Selatan, Kamis (11/6/2015).
Anton mengimbau masyarakat untuk memonitor tak hanya anak mereka, namun juga anak-anak di sekitar mereka. Masyarakat diminta lebih peka jika melihat ada tanda-tanda kelainan, kejanggalan, dugaan penelantaran atau kekerasan terhadap anak.
"Karena Angeline sebelumnya ada keganjilan, pemurung, tertekan. Apabila ada hal-hal demikian harus segera berkoordinasi dengan kepolisian. Sehingga polisi bisa pro-aktif," terang Anton.
Sementara hingga saat ini pihak kepolisian masih mendalami kasus ini untuk menentukan apakah ada unsur penelantaran terhadap Angeline oleh keluarga angkatnya. Sementara hingga saat ini, polisi baru menetapkan satu tersangka, yakni Agus, pekerja rumah orang tua asuh Angeline.
Angelina ditemukan tewas di belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar, Bali, Rabu 10 Juni. Saat ditemukan posisi bocah perempuan malang itu berada di belakang kandang ayam.
Angeline dilaporkan hilang sejak 16 Mei 2015. Margaret mengaku Angeline hilang saat bermain di depan rumahnya sekira pukul 16.00 Wita.
Peristiwa itu mendapat perhatian dari banyak kalangan. Tak hanya polisi, ratusan relawan pun turut mencari Angeline, Mereka menyebar foto Angeline di sudut-sudut kota.
medcom.id, Jakarta: Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan mengaku prihatin atas kejadian yang menimpa Angeline. Anton meminta adanya aturan yang jelas soal pemindahtanganan pengasuhan anak.
"Bahwa harus ada aturan yang jelas tentang adopsi anak," kata Anton di Museum Polri, Jakarta Selatan, Kamis (11/6/2015).
Anton mengimbau masyarakat untuk memonitor tak hanya anak mereka, namun juga anak-anak di sekitar mereka. Masyarakat diminta lebih peka jika melihat ada tanda-tanda kelainan, kejanggalan, dugaan penelantaran atau kekerasan terhadap anak.
"Karena Angeline sebelumnya ada keganjilan, pemurung, tertekan. Apabila ada hal-hal demikian harus segera berkoordinasi dengan kepolisian. Sehingga polisi bisa pro-aktif," terang Anton.
Sementara hingga saat ini pihak kepolisian masih mendalami kasus ini untuk menentukan apakah ada unsur penelantaran terhadap Angeline oleh keluarga angkatnya. Sementara hingga saat ini, polisi baru menetapkan satu tersangka, yakni Agus, pekerja rumah orang tua asuh Angeline.
Angelina ditemukan tewas di belakang rumahnya di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar, Bali, Rabu 10 Juni. Saat ditemukan posisi bocah perempuan malang itu berada di belakang kandang ayam.
Angeline dilaporkan hilang sejak 16 Mei 2015. Margaret mengaku Angeline hilang saat bermain di depan rumahnya sekira pukul 16.00 Wita.
Peristiwa itu mendapat perhatian dari banyak kalangan. Tak hanya polisi, ratusan relawan pun turut mencari Angeline, Mereka menyebar foto Angeline di sudut-sudut kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)