medcom.id, Jakarta: Bupati Biak Nomfur non-aktif Yesaya Sombuk mengaku telah meminta bantuan sejumlah uang pecahan dollar Singapura dari Direktur Utama PT Papua Indah Perkasa, Teddy Renyut.
Uang tersebut digunakan untuk mengatasi tiga masalah yang sedang membelit dirinya. Yakni kasus dugaan korupsi yang saat menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori di Kejaksaan Tinggi Papua, utan-piutang pencalonan kepala daerah, dan rencana pertemuan masyarakat Biak.
Yesaya menerima bantuan berupa uang dari Teddy, pengusaha yang dikenalnya akhir tahun 2013, sebesar 100 ribu dollar Singapura. Kendati tidak tahu asal-muasal uang tersebut, Yesaya tetap menerima uang itu.
Semula Yesaya meminta uang dalam pecahan rupiah. Namun, permintaan tersebut berubah menjadi pecahan dollar Singapura.
"Tadinya saya minta rupiah, akhirnya pakai dollar Singapura," kata Yesaya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, (22/9/2014).
Kenapa harus dollar Singapura?
Yesaya menjawab, pecahan uang berubah setelah berdiskusi panjang dengan Teddy. Perubahan itu semata-mata demi kemudahan untuk membawa uang. "Saya hanya sampaikan rupiah, setelah diskusi dengan Teddy, kalau rupiah terlalu banyak, (pakai dollar Singapura) supaya bisa mudah dibawa," jelas Yesaya.
Yesaya membantah bantuan tersebut akan dibalas dengan janji-janji proyek, termasuk proyek Rekonstruksi Tanggul Laut Abrasi Pantai dan proyek-proyek lain di Kabupaten Biak Numfor, Papua, tahun anggaran 2014.
Kendati demikian, dia menyadari seorang pengusaha seperti Teddy pasti menginginkan sesuatu atas bantuan tersebut. "Saya tidak janjikan sesuatu, tapi saya menyadari apa yang saya lakukan," ujar Yesaya.
Semula, Yesaya bersikukuh dia akan membayar dengan sejumlah uang yang dikumpulkannya dari penghasilan resmi sebagai bupati. Saat didesak Hakim Ketua Artha Theresia dengan apa dia harus mengembalikan bantuan, Yesaya mengatakan tak menutup kemungkinan dia akan membayar dengan proyek-proyek yang akan ditawarka kepada Teddy.
"Iya benar kalau ada kesempatan itu," aku Yesaya.
medcom.id, Jakarta: Bupati Biak Nomfur non-aktif Yesaya Sombuk mengaku telah meminta bantuan sejumlah uang pecahan dollar Singapura dari Direktur Utama PT Papua Indah Perkasa, Teddy Renyut.
Uang tersebut digunakan untuk mengatasi tiga masalah yang sedang membelit dirinya. Yakni kasus dugaan korupsi yang saat menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori di Kejaksaan Tinggi Papua, utan-piutang pencalonan kepala daerah, dan rencana pertemuan masyarakat Biak.
Yesaya menerima bantuan berupa uang dari Teddy, pengusaha yang dikenalnya akhir tahun 2013, sebesar 100 ribu dollar Singapura. Kendati tidak tahu asal-muasal uang tersebut, Yesaya tetap menerima uang itu.
Semula Yesaya meminta uang dalam pecahan rupiah. Namun, permintaan tersebut berubah menjadi pecahan dollar Singapura.
"Tadinya saya minta rupiah, akhirnya pakai dollar Singapura," kata Yesaya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, (22/9/2014).
Kenapa harus dollar Singapura?
Yesaya menjawab, pecahan uang berubah setelah berdiskusi panjang dengan Teddy. Perubahan itu semata-mata demi kemudahan untuk membawa uang. "Saya hanya sampaikan rupiah, setelah diskusi dengan Teddy, kalau rupiah terlalu banyak, (pakai dollar Singapura) supaya bisa mudah dibawa," jelas Yesaya.
Yesaya membantah bantuan tersebut akan dibalas dengan janji-janji proyek, termasuk proyek Rekonstruksi Tanggul Laut Abrasi Pantai dan proyek-proyek lain di Kabupaten Biak Numfor, Papua, tahun anggaran 2014.
Kendati demikian, dia menyadari seorang pengusaha seperti Teddy pasti menginginkan sesuatu atas bantuan tersebut. "Saya tidak janjikan sesuatu, tapi saya menyadari apa yang saya lakukan," ujar Yesaya.
Semula, Yesaya bersikukuh dia akan membayar dengan sejumlah uang yang dikumpulkannya dari penghasilan resmi sebagai bupati. Saat didesak Hakim Ketua Artha Theresia dengan apa dia harus mengembalikan bantuan, Yesaya mengatakan tak menutup kemungkinan dia akan membayar dengan proyek-proyek yang akan ditawarka kepada Teddy.
"Iya benar kalau ada kesempatan itu," aku Yesaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DOR)