medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang memandu awak media berkeliling ruangan gedung baru KPK. Meski secara keseluruhan gedung baru lebih baik, tapi ada kekurangannya yang cukup riskan.
"Jendela (ruang kerja) saya itu kan langsung (menghadap) ke hotel. Kalau ada orang nakal, bagaimana?" ujar Saut di gedung KPK, Jakarta Selatan, Minggu 19 Februari.
Ruang kerja pimpinan KPK terletak di lantai 15 dari 16 lantai yang ada. Bagi mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) ini, keamanan ruang kerja pimpinan cukup riskan.
"Karena (bisa) dilihat orang lewat teropong dari hotel. Kita mesti hati-hati," ujar dia.
Jika dibandingkan dengan gedung KPK lama, ruang pimpinan bersebelahan dengan kantor Jasa Raharja. Keamanannya relatif terjaga.
Di samping itu, lobi utama gedung yang disebut Merah Putih ini, datar dan berdindingkan kaca. Saut menilai lobi ini rawan.
"Kalau ada orang nakal, mobil masuk ke sini (pelataran), ditabrakin kacanya, meledak di dalam," ujar dia.
Lobi di gedung baru KPK. Foto: Metrotvnews.com/Rodhi
Sementara kalau di gedung KPK yang lama, kata Saut, tidak bisa. Bahkan, truk sekali pun tidak bisa memaksa masuk lobi gedung karena permukaannya tinggi.
"Makanya saya bilang, desainnya dari awal agak terburu-buru" ujar dia.
Meski demikian, Saut mengapresiasi penambahan gedung baru untuk KPK. Dengan itu, pegawai dan tamu akan lebih nyaman. Pembenahan akan dilakukan seiring waktu berjalan.
"Kadang-kadang perlu waktu saja. Kenyamanannya. Nanti lama-lama kita suka. Apalagi ini dibiayai negara. Harus kita jaga," kata dia.
Ruang pimpinan tidak menjadi salah satu destinasi pengenalan gedung. KPK hanya memperkenalkan ruang konferensi pers yang bak bioskop mini, ruang kerja humas, ruang pengaduan masyarakat, perpustakaan, ruang serba guna, ruang pemeriksaan, dan ruang tahanan.
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang memandu awak media berkeliling ruangan gedung baru KPK. Meski secara keseluruhan gedung baru lebih baik, tapi ada kekurangannya yang cukup riskan.
"Jendela (ruang kerja) saya itu kan langsung (menghadap) ke hotel. Kalau ada orang nakal, bagaimana?" ujar Saut di gedung KPK, Jakarta Selatan, Minggu 19 Februari.
Ruang kerja pimpinan KPK terletak di lantai 15 dari 16 lantai yang ada. Bagi mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) ini, keamanan ruang kerja pimpinan cukup riskan.
"Karena (bisa) dilihat orang lewat teropong dari hotel. Kita mesti hati-hati," ujar dia.
Jika dibandingkan dengan gedung KPK lama, ruang pimpinan bersebelahan dengan kantor Jasa Raharja. Keamanannya relatif terjaga.
Di samping itu, lobi utama gedung yang disebut Merah Putih ini, datar dan berdindingkan kaca. Saut menilai lobi ini rawan.
"Kalau ada orang nakal, mobil masuk ke sini (pelataran), ditabrakin kacanya, meledak di dalam," ujar dia.
Lobi di gedung baru KPK. Foto: Metrotvnews.com/Rodhi
Sementara kalau di gedung KPK yang lama, kata Saut, tidak bisa. Bahkan, truk sekali pun tidak bisa memaksa masuk lobi gedung karena permukaannya tinggi.
"Makanya saya bilang, desainnya dari awal agak terburu-buru" ujar dia.
Meski demikian, Saut mengapresiasi penambahan gedung baru untuk KPK. Dengan itu, pegawai dan tamu akan lebih nyaman. Pembenahan akan dilakukan seiring waktu berjalan.
"Kadang-kadang perlu waktu saja. Kenyamanannya. Nanti lama-lama kita suka. Apalagi ini dibiayai negara. Harus kita jaga," kata dia.
Ruang pimpinan tidak menjadi salah satu destinasi pengenalan gedung. KPK hanya memperkenalkan ruang konferensi pers yang bak bioskop mini, ruang kerja humas, ruang pengaduan masyarakat, perpustakaan, ruang serba guna, ruang pemeriksaan, dan ruang tahanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)