Seorang JC, menurut Gayus, tetaplah seorang terdakwa. Artinya, terdakwa memiliki beban delik dakwaan yang tidak hilang.
“Seorang JC memang memiliki hak-hak seorang JC sesuai dengan UU LPSK, tapi di sisi lain dia juga seorang terdakwa. Hakimlah nanti yang akan menilai,” ungkap Gayus, Jumat 3 Februari 2023.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Gayus mengatakan masalah JC diatur dalam UU LPSK. dalam undang-undang kata Gayus disebutkan bahwa seorang JC itu mendapatkan kehormatan diberikan hukuman yang lebih rendah dari terdakwa lai. Namun JC harus bekerja sama dengan penegak hukum.
Menurut Gayus, perlu penjelasan agar publik tidak memandang bahwa JC itu adalah segalanya.
“Seolah JC itu sudah pasti dapat itu (hukuman yang ringan, Red). Padahal pengalaman selama ini, juga banyak JC yang ditolak hakim,” kata Gayus. Penyebabnya, lanjut Gayus, karena rekomendasi tidak sesuai dengan apa yang ditemukan di JC.
Dalam kasus Eliezer, menurut Gayus, dia adalah seorang terdakwa yang mengeksekusi korban Joshua. Dalam posisi sepeti itu, kata Gayus, kalaupun Eliezer dikurangi ataupun dihilangkan pidananya, bukan karena seorang JC, tapi harus karena perbuatannya.
“Misalnya dihapus (pidananya, Red) karena dia hanya menjalankan perintah atasannya. Jadi jangan berpikir JC itu pasti mendapatkan keringanan hukuman,” kata Gayus.
Jadi JC mendapatkan hukuman lebih ringan, kata Gayus, karena disamping posisinya adalah JC, dia juga secara perbuatan tidak lebih berat dari terdakwa yang lain. Eliezer, kata Gayus, melakukan penembakan yang mematikan.
“Menembak (Joshua) lebih dari tiga kali itu tembakan yang mematikan. Persoalan apakah tembakan itu yang mematikan ( membuat Joshua terbunuh, Red) itu soal lain,” ungkapnya.