medcom.id, Jakarta: Jelang memasuki masa purnatugas sebagai Kepala Polri, Jenderal Badrodin Haiti menitipkan dua pesan khusus kepada suksesornya, Komisaris Jenderal Tito Karnavian. Salah satunya pembenahan di internal Polri.
Pembenahan internal diharapkan dapat terus berjalan dan melingkupi dari hulu sampai hilir. "Artinya pembenahan reformasi internal itu mulai dari rekrutmen sampai pensiun," tutur Badrodin usai upacara peringatan Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-70, di Jakarta, Jumat (1/7/2016).
Dalam pembenahan reformasi ini, semua tahapan harus jadi fokus. Mulai dari proses rekrutmen, pendidikan, dan pengembangan, pembinaan karier, masalah jabatan sampai akhir masa dinas.
Kemudian, pesan khusus yang kedua soal operasional Polri. Badrodin mengingatkan agar keamanan dan ketertiban masyarakat juga perlu dijaga. Pencegahan dan penangkalan harus diutamakan.
Selain itu, ia juga meminta agar penegakan hukum harus tegas, tidak diskriminatif, dan perlindungan terhadap kelompok minoritas juga perlu diperhatikan.
"Kita diharapkan jadi pemersatu bangsa, perekat persatuan, dan juga jadi penegak toleransi," tutur dia.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Foto: MI/Adam Dwi
Selama di bawah kepemimpinannya, Badrodin merasa masih tidak puas. Masih ada yang perlu dibenahi oleh Tito sebagai penerusnya nanti.
Beberapa kinerja yang perlu diperhatikan jika Tito nanti memimpin Korps Bhayangkara, yakni soal penyelesaian perkara pencurian kendaraan bermotor dan kejahatan siber.
"Kejahatan menggunakan teknologi siber itu banyak yang kita tidak bisa selesaikan," ungkapnya.
Calon tunggal Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian (kanan) bersiap mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di ruang rapat Komisi III DPR, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (23/6/2016). Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Sementara itu, untuk kejahatan jalanan yang semakin sadis, Polri juga harus mengupayakan pencegahan dan penangkalan. Untuk itu, Polri meminta bantuan dari semua pihak, sebab untuk menyelesaikan masalah kejahatan jalanan Polri tidak bisa bekerja sendirian.
Namun begitu, untuk melibatkan masyarakat dalam menjaga keamanan dibutuhkan kepercayaan terhadap Korps Bhayangkara. Karena itu, Polri juga harus membangun kepercayaan tersebut.
"Kepercayaan itu tumbuh dari kinerja Polri yang terus meningkat," kata dia.
medcom.id, Jakarta: Jelang memasuki masa purnatugas sebagai Kepala Polri, Jenderal Badrodin Haiti menitipkan dua pesan khusus kepada suksesornya, Komisaris Jenderal Tito Karnavian. Salah satunya pembenahan di internal Polri.
Pembenahan internal diharapkan dapat terus berjalan dan melingkupi dari hulu sampai hilir. "Artinya pembenahan reformasi internal itu mulai dari rekrutmen sampai pensiun," tutur Badrodin usai upacara peringatan Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-70, di Jakarta, Jumat (1/7/2016).
Dalam pembenahan reformasi ini, semua tahapan harus jadi fokus. Mulai dari proses rekrutmen, pendidikan, dan pengembangan, pembinaan karier, masalah jabatan sampai akhir masa dinas.
Kemudian, pesan khusus yang kedua soal operasional Polri. Badrodin mengingatkan agar keamanan dan ketertiban masyarakat juga perlu dijaga. Pencegahan dan penangkalan harus diutamakan.
Selain itu, ia juga meminta agar penegakan hukum harus tegas, tidak diskriminatif, dan perlindungan terhadap kelompok minoritas juga perlu diperhatikan.
"Kita diharapkan jadi pemersatu bangsa, perekat persatuan, dan juga jadi penegak toleransi," tutur dia.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Foto: MI/Adam Dwi
Selama di bawah kepemimpinannya, Badrodin merasa masih tidak puas. Masih ada yang perlu dibenahi oleh Tito sebagai penerusnya nanti.
Beberapa kinerja yang perlu diperhatikan jika Tito nanti memimpin Korps Bhayangkara, yakni soal penyelesaian perkara pencurian kendaraan bermotor dan kejahatan siber.
"Kejahatan menggunakan teknologi siber itu banyak yang kita tidak bisa selesaikan," ungkapnya.
Calon tunggal Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian (kanan) bersiap mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di ruang rapat Komisi III DPR, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (23/6/2016). Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Sementara itu, untuk kejahatan jalanan yang semakin sadis, Polri juga harus mengupayakan pencegahan dan penangkalan. Untuk itu, Polri meminta bantuan dari semua pihak, sebab untuk menyelesaikan masalah kejahatan jalanan Polri tidak bisa bekerja sendirian.
Namun begitu, untuk melibatkan masyarakat dalam menjaga keamanan dibutuhkan kepercayaan terhadap Korps Bhayangkara. Karena itu, Polri juga harus membangun kepercayaan tersebut.
"Kepercayaan itu tumbuh dari kinerja Polri yang terus meningkat," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)