medcom.id, Jakarta: Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso yakin calon Kapolri Komjen Tito Karnavian mampu meningkatkan sinergisitas pemberantasan narkotika. Budi menyebut Tito yang berpengalaman menangani teroris mampu memberantas narkoba karena penanganan dua kasus ini serupa.
"Pak Tito punya komitmen untuk menangani secara keseluruhan baik penegakan hukum, penertiban di internal, saya kira tak ada masalah, justru kita nanti akan mendapatkan kekuatan kerja sama Polri dengan BNN," kata Budi di kantor BNN, Jalan MT. Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (23/6/2016).
Meski lebih junior, Budi yakin di bawah kepemimpinan Tito, posisi BNN akan semakin kuat. Apalagi, Tito menjadikan persoalan narkotika sebagai salah satu prioritas kasus yang harus segera diselesaikan. Budi sama sekali tak meragukan janji mantan Kapolda Metro Jaya itu.
"Apalagi dengan Pak Tito yang mempunyai komitmen yang lebih mengenai narkoba. Saya yakin itu terjadi," ucap dia.
Tito resmi ditunjuk sebagai calon tunggal pengganti Kapolri Jenderal Badrodin Haiti melalui Surat Presiden Joko Widodo yang diserahkan ke DPR, Rabu 15 Juni. Presiden tak ragu menunjuk Tito yang notabene masih berstatus junior ketimbang jenderal bintang tiga lainnya.
Jokowi mempertimbangkan prestasi Tito selama mengabdi di Korps Bhayangkara. Ia sempat diamanahkan beberapa jabatan, yakni Kepala Densus 88 Antiteror dan Polda Metro Jaya.
Belum setahun menjadi Kapolda Metro Jaya, Tito dipromosikan menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Sebagai personel Polri yang memang sudah makan asam garam memberantas terorisme, jabatan barunya itu sama sekali tak membebani pria asal Palembang ini.
Tito menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR hari ini. Mayoritas fraksi menunjukkan sinyal positif untuk Tito.
medcom.id, Jakarta: Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso yakin calon Kapolri Komjen Tito Karnavian mampu meningkatkan sinergisitas pemberantasan narkotika. Budi menyebut Tito yang berpengalaman menangani teroris mampu memberantas narkoba karena penanganan dua kasus ini serupa.
"Pak Tito punya komitmen untuk menangani secara keseluruhan baik penegakan hukum, penertiban di internal, saya kira tak ada masalah, justru kita nanti akan mendapatkan kekuatan kerja sama Polri dengan BNN," kata Budi di kantor BNN, Jalan MT. Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (23/6/2016).
Meski lebih junior, Budi yakin di bawah kepemimpinan Tito, posisi BNN akan semakin kuat. Apalagi, Tito menjadikan persoalan narkotika sebagai salah satu prioritas kasus yang harus segera diselesaikan. Budi sama sekali tak meragukan janji mantan Kapolda Metro Jaya itu.
"Apalagi dengan Pak Tito yang mempunyai komitmen yang lebih mengenai narkoba. Saya yakin itu terjadi," ucap dia.
Tito resmi ditunjuk sebagai calon tunggal pengganti Kapolri Jenderal Badrodin Haiti melalui Surat Presiden Joko Widodo yang diserahkan ke DPR, Rabu 15 Juni. Presiden tak ragu menunjuk Tito yang notabene masih berstatus junior ketimbang jenderal bintang tiga lainnya.
Jokowi mempertimbangkan prestasi Tito selama mengabdi di Korps Bhayangkara. Ia sempat diamanahkan beberapa jabatan, yakni Kepala Densus 88 Antiteror dan Polda Metro Jaya.
Belum setahun menjadi Kapolda Metro Jaya, Tito dipromosikan menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Sebagai personel Polri yang memang sudah makan asam garam memberantas terorisme, jabatan barunya itu sama sekali tak membebani pria asal Palembang ini.
Tito menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR hari ini. Mayoritas fraksi menunjukkan sinyal positif untuk Tito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)