Jenazah Igweh rencananya disemayamkan di Rumah Duka Bandengan, Jakut, sampai 1 Agustus, sebelum diterbangkan ke Nigeria.MTVN/Arga Sumantri
Jenazah Igweh rencananya disemayamkan di Rumah Duka Bandengan, Jakut, sampai 1 Agustus, sebelum diterbangkan ke Nigeria.MTVN/Arga Sumantri

Igweh Depresi Berat Sebelum Dieksekusi Mati

Arga sumantri • 29 Juli 2016 18:40
medcom.id, Jakarta: Michael Titus Igweh depresi berat sebelum dihadapkan pada regu tembak. Dia merasa takut luar biasa menghadapi kematian.
 
Igweh pada akhirnya tak bisa menolak. Dia menjadi satu di antara empat terpidana kasus narkoba yang ditembak mati pada gelombang tiga, dini hari tadi.
 
Nila, kakak ipar Igweh, mengatakan, Igweh selalu gusar di dalam. Suka mengamuk, bahkan dia sempat menyandera perwakilan Kedutaan Besar Nigeria.

"Semua jaksa dimarahin sama dia," kata Nila di Rumah Duka Bandengan, Jakarta Utara, Jumat (29/7/2016).
 
Menurut Nila, selain takut luar biasa, adik iparnya itu juga merasa kesal. Igweh merasa tak pernah bersalah, apalagi sampai terlibat kasus narkoba. Dia, kata Nila, "Kita tuh cari keadilan, tapi di negeri ini tak adil ternyata."
 
Herman, kakak ipar Igweh lainnya, mengenal Igweh sebagai orang periang. Dia juga baik. "Namanya dia (Igweh) hidup di tempat seperti itu, jadi kalau ditanya baik atau tidak, tergantung pendapat orang," kata Herman.
 
Igweh jadi satu dari empat narapidana yang sudah dieksekusi mati jilid III. Jenazah Igweh rencananya disemayamkan di Rumah Duka Bandengan, Jakut, sampai 1 Agustus, sebelum diterbangkan ke Nigeria.
 
Pihak keluarga, saat ini masih menunggu istri Ignes, Felicia. Istri Titus masih dalam perjalanan dari Cilacap.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan