Jakarta: Kasus ujaran kebencian berbau rasis yang dilakukan oleh politisi Partai Hanura kepada mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Natalius Pigai mendapat perhatian dari masyarakat. Dengan status Ambroncius sebagai Ketua Umum Relawan Pro Jokowi-Amin (Projamin), masyarakat berharap penegak hukum tetap berani memberikan hukuman yang sesuai.
Kasus ini pun dijadikan warganet sebagai pembuktian pertama janji Kapolri Baru, Komjem Listyo Sigit Prabowo yang akan dilantik Rabu, 27 Januari 2021.
"Apa yang dilakukan oleh Prof Yusuf L Henuk dan Drs. Ambroncius LM Nababan di Medsos terhadap Natalius Pigai adalah Bentuk Rasisme, kita akan lihat Peran dan Janji Kapolri yang Baru apakah “Hukum Masih Tajam Kebawah dan Tumpul keatas”??," tulis akun twitter @rifaiDarusM.
"ujian pertama (kapolri)," tulis @chioen.
Komentar lainnya juga menyampaikan fenomena hukum yang tumpul saat pelaku berasal dari kalangan yang dekat atau pro dengan pemerintah.
"Jangan lupa bang, kata yang mirip pernah diucapkan ruhut dan abu janda," tulis @_oumo.
Selain itu, ada juga warganet yang pesimistis kalau Ambroncius Nababan tidak akan diproses hukum. "Kok sangat nggak yakin diproses hukum ya," timpal @dinosaurus7470.
Permintaan maaf Ambroncius
Ambroncius menyampaikan permintaan maaf saat memenuhi panggilan Bareskrim Polri, Senin malam, 25 Januari 2021. Politikus Hanura itu telah diperiksa penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Tipid Siber) Bareskrim Polri.
Menurut dia, partainya tidak membenarkan perbuatan Ambroncius di media sosial Facebook. Namun, dia menjelaskan alasan mengunggah konten itu kepada jajaran Hanura.
"Saya minta maaf dan saya salah. Jadi, saya ceritakan, ternyata mereka (Partai Hanura) mengerti lah, Pak Nababan tidak salah," ujar Ambroncius, Senin, 25 Januari 2021.
Sebelumnya, akun Facebook atas nama Ambroncius Nababan sempat viral. Ia mengunggah konten bersifat rasisme terhadap Natalius Pigai. Tudingan itu berkaitan dengan foto kolase Natalius Pigai yang dia unggah.
"Mohon maaf yang sebesar-besarnya. Vaksin sinovac itu dibuat untuk manusia bukan untuk gorilla apalagi kadal gurun. Karena menurut UU, Gorila dan kadal gurun tidak perlu divaksin. Faham?" tulis Ambroncius Nababan di postingan tersebut.
Jakarta: Kasus
ujaran kebencian berbau rasis yang dilakukan oleh politisi
Partai Hanura kepada mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (
Komnas HAM),
Natalius Pigai mendapat perhatian dari masyarakat. Dengan status Ambroncius sebagai Ketua Umum Relawan Pro Jokowi-Amin (Projamin), masyarakat berharap penegak hukum tetap berani memberikan hukuman yang sesuai.
Kasus ini pun dijadikan warganet sebagai pembuktian pertama janji Kapolri Baru, Komjem Listyo Sigit Prabowo yang akan dilantik Rabu, 27 Januari 2021.
"Apa yang dilakukan oleh Prof Yusuf L Henuk dan Drs. Ambroncius LM Nababan di Medsos terhadap Natalius Pigai adalah Bentuk Rasisme, kita akan lihat Peran dan Janji Kapolri yang Baru apakah “Hukum Masih Tajam Kebawah dan Tumpul keatas”??," tulis akun twitter @rifaiDarusM.
"ujian pertama (kapolri)," tulis @chioen.
Komentar lainnya juga menyampaikan fenomena hukum yang tumpul saat pelaku berasal dari kalangan yang dekat atau pro dengan pemerintah.
"Jangan lupa bang, kata yang mirip pernah diucapkan ruhut dan abu janda," tulis @_oumo.
Selain itu, ada juga warganet yang pesimistis kalau Ambroncius Nababan tidak akan diproses hukum.
"Kok sangat nggak yakin diproses hukum ya," timpal @dinosaurus7470.
Permintaan maaf Ambroncius
Ambroncius menyampaikan permintaan maaf saat memenuhi panggilan Bareskrim Polri, Senin malam, 25 Januari 2021. Politikus Hanura itu telah diperiksa penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Tipid Siber) Bareskrim Polri.
Menurut dia, partainya tidak membenarkan perbuatan Ambroncius di media sosial Facebook. Namun, dia menjelaskan alasan mengunggah konten itu kepada jajaran Hanura.
"Saya minta maaf dan saya salah. Jadi, saya ceritakan, ternyata mereka (Partai Hanura) mengerti lah, Pak Nababan tidak salah," ujar Ambroncius, Senin, 25 Januari 2021.
Sebelumnya, akun Facebook atas nama Ambroncius Nababan sempat viral. Ia mengunggah konten bersifat rasisme terhadap Natalius Pigai. Tudingan itu berkaitan dengan foto kolase Natalius Pigai yang dia unggah.
"Mohon maaf yang sebesar-besarnya. Vaksin sinovac itu dibuat untuk manusia bukan untuk gorilla apalagi kadal gurun. Karena menurut UU, Gorila dan kadal gurun tidak perlu divaksin. Faham?" tulis Ambroncius Nababan di postingan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)