Jakarta: MW, dokter gadungan, ditangkap Polres Metro Jakarta Pusat (Jakpus). Penipu sejumlah perempuan itu ternyata hanya lulusan sekolah dasar (SD).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar (Kombes) Heru Novianto mengatakan penipuan ini terungkap dari salah satu korban, RF. RF mencari tahu latar belakang dokter gadungan tersebut.
"Pengakuannya MW mengaku seorang dokter yang butuh uang untuk bisnis pengobatan, obat covid-19 (virus korona) tapi uangnya dipakai untuk beli mobil," ujar Heru di Jakarta, Minggu, 27 Desember 2020.
Baca: Dokter Gadungan Tipu Korban Hingga Ratusan Juta Rupiah
Menurut dia, MW tidak pernah buka praktik selama menjadi dokter gadungan. Dalam aksinya, MW menggunakan modus mendekati beberapa perempuan lewat aplikasi pencarian jodoh.
"Kami sudah periksa empat korban, tapi ada pengembangan yang kami track dari ponselnya. Uang dari korban kalau ditotal sudah ratusan juta," ujar Heru.
MW mengenakan snelli hingga stetoskop demi membuat korban percaya. Selain itu, pelaku memiliki peralatan menyerupai alat kedokteran di kontrakannya di kawasan Cempaka Putih.
Untuk memperkuat kepercayaan korban, MW bahkan berjanji menikahi. Salah satu korban akhirnya rela memberi makan dan kontrakan yang jika dihitung menghabiskan uang Rp80 juta.
Heru berpesan kepada warga berhati-hati dengan perkenalan via media sosial, khususnya bagi remaja perempuan. MW terancam Pasal 372 KUHP tentang penggelapan dan Pasal 378 KUHP atas penipuan.
Jakarta: MW,
dokter gadungan, ditangkap Polres Metro Jakarta Pusat (Jakpus).
Penipu sejumlah perempuan itu ternyata hanya lulusan sekolah dasar (SD).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar (Kombes) Heru Novianto mengatakan penipuan ini terungkap dari salah satu korban, RF. RF mencari tahu latar belakang dokter gadungan tersebut.
"Pengakuannya MW mengaku seorang dokter yang butuh uang untuk bisnis pengobatan, obat covid-19 (virus korona) tapi uangnya dipakai untuk beli mobil," ujar Heru di Jakarta, Minggu, 27 Desember 2020.
Baca:
Dokter Gadungan Tipu Korban Hingga Ratusan Juta Rupiah
Menurut dia, MW tidak pernah buka praktik selama menjadi dokter gadungan. Dalam aksinya, MW menggunakan modus mendekati beberapa perempuan lewat aplikasi pencarian jodoh.
"Kami sudah periksa empat korban, tapi ada pengembangan yang kami
track dari ponselnya. Uang dari korban kalau ditotal sudah ratusan juta," ujar Heru.
MW mengenakan
snelli hingga stetoskop demi membuat korban percaya. Selain itu, pelaku memiliki peralatan menyerupai alat kedokteran di kontrakannya di kawasan Cempaka Putih.
Untuk memperkuat kepercayaan korban, MW bahkan berjanji menikahi. Salah satu korban akhirnya rela memberi makan dan kontrakan yang jika dihitung menghabiskan uang Rp80 juta.
Heru berpesan kepada warga berhati-hati dengan perkenalan via media sosial, khususnya bagi remaja perempuan. MW terancam Pasal 372 KUHP tentang penggelapan dan Pasal 378 KUHP atas penipuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)