Jakarta: Pengacara mantan petinggi Front Pembela Islam (FPI) Munarman, Aziz Yanuar, membantah cairan toilet yang disita polisi merupakan bahan pembuat bom. Cairan yang disita di kediaman Munarman itu merupakan bagian dari program bersih-bersih masjid dan toilet yang dilakukan FPI.
"Itu sebelum Desember, saya pernah tanya. Dulu lebih banyak, tapi sudah dipakai jadi sisanya itu," kata Aziz dalam diskusi Chrosscheck by Medcom.id dengan tema 'Munarman Teroris?', Minggu, 2 Mei 2021.
Aziz mengatakan pihaknya saat itu membeli banyak pembersih toilet. Namun, tidak semua dipakai lantaran terlalu banyak.
"Itu sisa bahan program bersih-bersih masjid dan toilet yang dilakukan pihak mereka dan itu ada sisanya," ujar Aziz.
Baca: Barang Bukti Penangkapan Munarman Diyakini Bukan Sekadar Pembersih WC
Ketua Cyber Indonesia Husni Alwi menilai barang bukti yang dipakai polisi dalam penangkapan Munarman bukan sekadar pembersih toilet. Sebab, jumlahnya tidak sedikit.
"Kalau cuma sebotol itu wajar, gampang belinya, habis dipakai, beli lagi. Tapi ini banyak, enggak sedikit. Artinya untuk mendapatkannya enggak semudah itu," kata Husni.
Dia menilai cairan pembersih toilet yang diambil polisi bukan yang biasa ditemukan di warung maupun gerai penjual bahan kimia. Carian itu diyakini salah satu komponen untuk membuat bom.
Banyaknya jumlah yang ditemukan polisi pun dinilai tidak wajar. "Polisi kan enggak bodoh, apalagi densus yang suka menangani urusan bom dan sebagainya. Mereka sudah kenyang urusan gitu-gituan," ujar Husni.
Jakarta: Pengacara mantan petinggi Front Pembela Islam (FPI) Munarman, Aziz Yanuar, membantah cairan toilet yang disita polisi merupakan bahan pembuat bom. Cairan yang disita di kediaman
Munarman itu merupakan bagian dari program bersih-bersih masjid dan toilet yang dilakukan FPI.
"Itu sebelum Desember, saya pernah tanya. Dulu lebih banyak, tapi sudah dipakai jadi sisanya itu," kata Aziz dalam diskusi
Chrosscheck by Medcom.id dengan tema 'Munarman Teroris?', Minggu, 2 Mei 2021.
Aziz mengatakan pihaknya saat itu membeli banyak pembersih toilet. Namun, tidak semua dipakai lantaran terlalu banyak.
"Itu sisa bahan program bersih-bersih masjid dan toilet yang dilakukan pihak mereka dan itu ada sisanya," ujar Aziz.
Baca:
Barang Bukti Penangkapan Munarman Diyakini Bukan Sekadar Pembersih WC
Ketua Cyber Indonesia Husni Alwi menilai barang bukti yang dipakai polisi dalam penangkapan Munarman bukan sekadar pembersih toilet. Sebab, jumlahnya tidak sedikit.
"Kalau cuma sebotol itu wajar, gampang belinya, habis dipakai, beli lagi. Tapi ini banyak, enggak sedikit. Artinya untuk mendapatkannya enggak semudah itu," kata Husni.
Dia menilai cairan pembersih toilet yang diambil polisi bukan yang biasa ditemukan di warung maupun gerai penjual bahan kimia. Carian itu diyakini salah satu komponen untuk membuat bom.
Banyaknya jumlah yang ditemukan polisi pun dinilai tidak wajar. "Polisi kan enggak bodoh, apalagi densus yang suka menangani urusan bom dan sebagainya. Mereka sudah kenyang urusan gitu-gituan," ujar Husni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ADN)