medcom.id, Jakarta: Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sebelumnya bernama Alkiadayah al Islamiyah pimpinan Ahmad Musadeq. Musadeq mengaku sebagai nabi baru.
"Ahmad Musadeq mengaku sebagai nabi baru Gafatar yang membawa paham menyimpang dari agama yang ada, khususnya Islam," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, saat Rapat Kerja dengan Komisi III, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/1/2016).
Gafatar tidak mewajibkan salat, puasa, dan lain sebagainya. "MUI sudah mengeluarkan fatwa bahwa kelompok ini masuk katagori aliran sesat dan menyesesatkan," terangnya.
Namun, setelah dinyatakan terlarang, aliran ini berkamuflase menjadi organisasi sosial kemayarakatan Gafatar. Gafatar dideklarasikan di Jakarta, pada 21 Januari 2012.
"Kami koordinasi dengan Kemenag agar menampung eks Gafatar di asrama haji diberikan pencerahan ajaran agama, sebelum dikembalikan ke daerah atau keluarga masing-masing," ucapnya.
Jenderal bintang empat itu juga mengatakan sudah mengevakuasi eks anggota Gafatar dari Kalimantan Barat. Evakuasi dilakukan sebagai tindak lanjut pengamanan bagi anggota eks Gafatar. "Kami memfasilitasi proses pemulangan eks Gafatar sebanyak 4010 jiwa di Kalimantan Barat," terangnya.
Adapun 4.010 mantan anggota Gafatar tersebut terdiri dari 907 laki-laki, 632 perempun, dan 2471 anak-anak. Kepolisan juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk pemulangan eks Gafatar tersebut ke kampung halamannya.
medcom.id, Jakarta: Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sebelumnya bernama Alkiadayah al Islamiyah pimpinan Ahmad Musadeq. Musadeq mengaku sebagai nabi baru.
"Ahmad Musadeq mengaku sebagai nabi baru Gafatar yang membawa paham menyimpang dari agama yang ada, khususnya Islam," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, saat Rapat Kerja dengan Komisi III, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/1/2016).
Gafatar tidak mewajibkan salat, puasa, dan lain sebagainya. "MUI sudah mengeluarkan fatwa bahwa kelompok ini masuk katagori aliran sesat dan menyesesatkan," terangnya.
Namun, setelah dinyatakan terlarang, aliran ini berkamuflase menjadi organisasi sosial kemayarakatan Gafatar. Gafatar dideklarasikan di Jakarta, pada 21 Januari 2012.
"Kami koordinasi dengan Kemenag agar menampung eks Gafatar di asrama haji diberikan pencerahan ajaran agama, sebelum dikembalikan ke daerah atau keluarga masing-masing," ucapnya.
Jenderal bintang empat itu juga mengatakan sudah mengevakuasi eks anggota Gafatar dari Kalimantan Barat. Evakuasi dilakukan sebagai tindak lanjut pengamanan bagi anggota eks Gafatar. "Kami memfasilitasi proses pemulangan eks Gafatar sebanyak 4010 jiwa di Kalimantan Barat," terangnya.
Adapun 4.010 mantan anggota Gafatar tersebut terdiri dari 907 laki-laki, 632 perempun, dan 2471 anak-anak. Kepolisan juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk pemulangan eks Gafatar tersebut ke kampung halamannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)