medcom.id, Jakarta: Tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya siang ini akan mengambil rekaman Circuit Closed Television (CCTV) ke kantor Kementerian Perhubungan.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Fadil Imran mengatakan, rekaman CCTV akan digunakan penyidik sebagai barang bukti dalam operasi tangkap tangan pada 11 Oktober 2016.
"Nanti pukul 12.00 WIB, anggota ke Kemenhub lagi untuk mengambil rekaman CCTV di lantai 6 dan lantai 12," kata Fadil saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Kamis (13/10/2016).
Fadil menjelaskan, rekaman CCTV tersebut akan semakin memperjelas tindakan oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang kerap melakukan pungli.
Nantinya alat bukti rekaman CCTV akan disinkronkan dengan keterangan para tersangka maupun para saksi.
"Penyidik kan masih terus melengkapi alat bukti, CCTV ini nantinya bisa jadi petunjuk untuk penyidik," kata Fadil.
Seperti diketahui Polda Metro Jaya menggeledah Kementerian Perhubungan di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, 11 Oktober. Penggeledahan ini dilakukan terkait operasi tangkap tangan (OTT) terhadap salah satu petinggi Kemenhub.
Polisi menangkap tangan enam orang. Mereka terdiri dari pegawai negeri sipil (PNS) golongan II D, pegawai honorer dan satu orang dari swasta.
Dari operasi itu polisi menyita uang sebanyak Rp34 juta dari lantai enam dan Rp61 juta dari lantai 12 kantor Kementerian Perhubungan. Selain uang tunai, polisi juga mengamankan rekening berisi Rp1 miliar dari lantai 12.
Kini dua loket Direktorat Perhubungan Laut di lantai enam Gedung Karya, Kementerian Perhubungan, telah disegel. Loket ini digunakan untuk mengurus permohonan buku pelaut dan berbagai perizinan perkapalan.
medcom.id, Jakarta: Tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya siang ini akan mengambil rekaman Circuit Closed Television (CCTV) ke kantor Kementerian Perhubungan.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Fadil Imran mengatakan, rekaman CCTV akan digunakan penyidik sebagai barang bukti dalam operasi tangkap tangan pada 11 Oktober 2016.
"Nanti pukul 12.00 WIB, anggota ke Kemenhub lagi untuk mengambil rekaman CCTV di lantai 6 dan lantai 12," kata Fadil saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Kamis (13/10/2016).
Fadil menjelaskan, rekaman CCTV tersebut akan semakin memperjelas tindakan oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang kerap melakukan pungli.
Nantinya alat bukti rekaman CCTV akan disinkronkan dengan keterangan para tersangka maupun para saksi.
"Penyidik kan masih terus melengkapi alat bukti, CCTV ini nantinya bisa jadi petunjuk untuk penyidik," kata Fadil.
Seperti diketahui Polda Metro Jaya menggeledah Kementerian Perhubungan di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, 11 Oktober. Penggeledahan ini dilakukan terkait operasi tangkap tangan (OTT) terhadap salah satu petinggi Kemenhub.
Polisi menangkap tangan enam orang. Mereka terdiri dari pegawai negeri sipil (PNS) golongan II D, pegawai honorer dan satu orang dari swasta.
Dari operasi itu polisi menyita uang sebanyak Rp34 juta dari lantai enam dan Rp61 juta dari lantai 12 kantor Kementerian Perhubungan. Selain uang tunai, polisi juga mengamankan rekening berisi Rp1 miliar dari lantai 12.
Kini dua loket Direktorat Perhubungan Laut di lantai enam Gedung Karya, Kementerian Perhubungan, telah disegel. Loket ini digunakan untuk mengurus permohonan buku pelaut dan berbagai perizinan perkapalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)