medcom.id, Jakarta: Identitas salah satu pilot asal Indonesia yang diduga bergabung dengan ISIS mulai terkuak. TNI Angkatan Laut mengakui bahwa pilot bernama Tommy Hendratno merupakan pensiunan TNI AL tahun 2010.
Kadispenal TNI AL Kolonel Laut (P) M. Zainudin mengatakan, Tommy Hendratno merupakan lulusan Pabang D-3 Curug tahun 1999. Tommy berpangkat terakhir Kapten. Pangkat itu didapatkan pada 2010. Ia terakhir bertugas di Ron 200 Juanda.
"Setelah pensiun (Tommy) bertugas di PREMI AIR," kata Zainudin kepada Metrotvnews.com, Kamis (9/7/2015).
Zainudin menegaskan Tommy bukan lagi di bawah tanggung jawab TNI AL karena yang bersangkutan sudah pensiun. "Intinya memang dia bekas personel TNI AL. Tapi karena sudah pensiun itu bukan tanggung jawab TNI AL lagi," tegas dia.
Diberitakan sebelumnya, The Intercept, media di Australia, menyebutkan dua pilot Indonesia bergabung dengan gerakan ISIS. Hal ini terungkap dalam dokumen Australian Federal Police (AFP).
Kedua pilot tersebut bernama Ridwan Agustin dan Tommy Hendratno. Nama terakhir disebut pula pernah bergabung dengan TNI Angkatan Udara.
The Intercept merupakan media yang menjadi corong bagi dokumen-dokumen rahasia yang dibobol oleh mantan kontraktor National Security Agency (NSA) Edward Snowden. Berdasarkan dokumen itu, The Intercept menyebutkan AFP melacak kedua orang itu melalui Facebok sejak September 2014
medcom.id, Jakarta: Identitas salah satu pilot asal Indonesia yang diduga bergabung dengan ISIS mulai terkuak. TNI Angkatan Laut mengakui bahwa pilot bernama Tommy Hendratno merupakan pensiunan TNI AL tahun 2010.
Kadispenal TNI AL Kolonel Laut (P) M. Zainudin mengatakan, Tommy Hendratno merupakan lulusan Pabang D-3 Curug tahun 1999. Tommy berpangkat terakhir Kapten. Pangkat itu didapatkan pada 2010. Ia terakhir bertugas di Ron 200 Juanda.
"Setelah pensiun (Tommy) bertugas di PREMI AIR," kata Zainudin kepada
Metrotvnews.com, Kamis (9/7/2015).
Zainudin menegaskan Tommy bukan lagi di bawah tanggung jawab TNI AL karena yang bersangkutan sudah pensiun. "Intinya memang dia bekas personel TNI AL. Tapi karena sudah pensiun itu bukan tanggung jawab TNI AL lagi," tegas dia.
Diberitakan sebelumnya, The Intercept, media di Australia, menyebutkan dua pilot Indonesia bergabung dengan gerakan ISIS. Hal ini terungkap dalam dokumen Australian Federal Police (AFP).
Kedua pilot tersebut bernama Ridwan Agustin dan Tommy Hendratno. Nama terakhir disebut pula pernah bergabung dengan TNI Angkatan Udara.
The Intercept merupakan media yang menjadi corong bagi dokumen-dokumen rahasia yang dibobol oleh mantan kontraktor National Security Agency (NSA) Edward Snowden. Berdasarkan dokumen itu, The Intercept menyebutkan AFP melacak kedua orang itu melalui Facebok sejak September 2014
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)