Deputi V Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jaleswari Pramodhawardani. MI/M Irfan
Deputi V Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jaleswari Pramodhawardani. MI/M Irfan

KSP Minta TP3 Setop Opini Konspirasi Penangkapan Teroris

Nur Azizah • 31 Maret 2021 08:45
Jakarta: Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) laskar Front Pembela Islam (FPI) diminta menghentikan tudingan operasi intelijen di balik penggeledahan terduga teroris di Jakarta dan Bekasi. Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menemukan atribut FPI dalam penggeledahan itu.
 
"Hentikan pembentukan opini-opini konspirasi yang justru akan melemahkan upaya-upaya kita untuk bersama memerangi teror," kata Deputi V Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jaleswari Pramodhawardani saat dihubungi, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Maret 2021
 
Jaleswari menegaskan teror di Indonesia nyata. Tercatat, sebanyak 552 serangan teror terjadi di Tanah Air sepanjang 2000-2021.

"Sebagian besar berhasil dibongkar oleh kepolisian antara lain juga melalui mekanisme pengadilan yang terbuka," ucap dia.
 
(Baca: Penjelasan Pihak Rizieq Soal Temuan Atribut FPI Saat Penangkapan Teroris)
 
Jaleswari meminta masyarakat mempercayakan proses hukum kepada kepolisian. Dia menegaskan polisi bakal membongkar sel teror di Indonesia.
 
Sebelumnya, Ketua TP3 laskar FPI Abdullah Hehamahua menduga ada operasi intelijen di balik penemuan barang bukti berlogo ormas FPI di Bekasi dan Jakarta. Dia menuding operasi itu untuk mengalihkan perhatian publik terhadap FPI dan mantan pentolan FPI Rizieq Shihab.
 
"Kita sudah tahu itulah dari zaman masih Orde Baru sampai sekarang. Kalau Anda mau yakin, baca disertasi Busyro Muqoddas tentang operasi intelijen. Semua itu adalah operasi intelijen untuk mengalihkan perhatian terhadap TP3, mengalihkan perhatian terhadap Habib Rizieq Shihab, maka ada bom," kata Abdullah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 30 Maret 2021.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan