Jakarta: Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Choirul Anam mengaku mendapat perintah langsung dari Auditor BPK lainnya, Ali Sadli untuk menemui Sekjen Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Anwar Sanusi dan Irjen Kemendes PDTT Sugito.
"Pada waktu itu saya dapat perintah dari Ali Sadli untuk ketemu dengan Pak Sugito dan Pak Anwar," kata Anam saat bersaksi untuk terdakwa Rochmadi Saptogiri di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Januari 2018.
Ia menjelaskan, saat itu Ali memerintahkannya untuk menyampaikan kepada Anwar dan Sugito soal pemberian atensi kepada Rochmadi. Atensi tersebut terkait pemberian opini wajar tanpa pengecualian (WTP) laporan keuangan Kemendes PDTT tahun 2016.
Baca juga: KPK Perpanjang Masa Penahanan Auditor BPK
Anam melanjutkan, Sugito sempat mempertanyakan maksud dari perintah Ali Sadli. Namun, Anam juga mengaku tak mengerti secara keseluruhan instruksi dari Ali Sadli.
"Waktu itu Pak Irjen sih bilang 'Maksudnya apa ya mas?', lalu saya jawab, 'Saya kurang paham Pak, kalau lebih detil coba hubungi Pak Ali atau Pak Rochmadi," ungkapnya.
Baca juga: Rochmadi Instruksikan Auditor BPK Berbohong saat Diperiksa KPK
Ali, kata Anam, sempat mempertanyakan hasil pertemuan tersebut kepadanya. Sebab, setelah pertemuan Anam dengan Anwar dan Sugito, Ali tak kunjung dihubungi keduanya.
Akhirnya, dia mencoba menghubungi Anwar dan Sugito kembali. Ia menyampaikan kepada Sugito jika Ali meminta bertemu.
"Saya sampaikan, 'Pak (Sugito), ini Pak Ali mau ketemu, sore'. Ketemunya di luar, terus Pak Gitonya bilang 'Ya sudah, nanti saya telpon Pak Ali," tandasnya.
Jakarta: Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Choirul Anam mengaku mendapat perintah langsung dari Auditor BPK lainnya, Ali Sadli untuk menemui Sekjen Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Anwar Sanusi dan Irjen Kemendes PDTT Sugito.
"Pada waktu itu saya dapat perintah dari Ali Sadli untuk ketemu dengan Pak Sugito dan Pak Anwar," kata Anam saat bersaksi untuk terdakwa Rochmadi Saptogiri di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Januari 2018.
Ia menjelaskan, saat itu Ali memerintahkannya untuk menyampaikan kepada Anwar dan Sugito soal pemberian atensi kepada Rochmadi. Atensi tersebut terkait pemberian opini wajar tanpa pengecualian (WTP) laporan keuangan Kemendes PDTT tahun 2016.
Baca juga: KPK Perpanjang Masa Penahanan Auditor BPK
Anam melanjutkan, Sugito sempat mempertanyakan maksud dari perintah Ali Sadli. Namun, Anam juga mengaku tak mengerti secara keseluruhan instruksi dari Ali Sadli.
"Waktu itu Pak Irjen sih bilang 'Maksudnya apa ya mas?', lalu saya jawab, 'Saya kurang paham Pak, kalau lebih detil coba hubungi Pak Ali atau Pak Rochmadi," ungkapnya.
Baca juga: Rochmadi Instruksikan Auditor BPK Berbohong saat Diperiksa KPK
Ali, kata Anam, sempat mempertanyakan hasil pertemuan tersebut kepadanya. Sebab, setelah pertemuan Anam dengan Anwar dan Sugito, Ali tak kunjung dihubungi keduanya.
Akhirnya, dia mencoba menghubungi Anwar dan Sugito kembali. Ia menyampaikan kepada Sugito jika Ali meminta bertemu.
"Saya sampaikan, 'Pak (Sugito), ini Pak Ali mau ketemu, sore'. Ketemunya di luar, terus Pak Gitonya bilang 'Ya sudah, nanti saya telpon Pak Ali," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CIT)
