medcom.id, Jakarta: Saeful, orang kedua yang menjadi saksi sidang ke-19 kasus kematian Wayan Mirna, mengaku melihat korban semaput di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Saeful yang sedang meeting bersama rekan-rekannya tak menduga Mirna semaput karena keracunan sianida.
"Saya berpikirnya karena stroke. Saya melihat ke meja itu. Saya bilang, 'Wah itu stroke tuh'. Pas kejadian saya jadi enggak fokus sama meeting karena lihat ke meja itu," kata Saeful di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2016).
Saeful mengaku tidak melihat Mirna kejang-kejang. Dia hanya melihat Mirna bersandar ke kursi dengan kepala menengadah.
"Kejang-kejang tidak, hanya seperti orang pingsan," ungkap Saeful.
Dia juga melihat sejumlah orang menghampiri meja Mirna. Situasi di dekat mejanya pun mendadak ramai. Namun, Saeful hanya mengamati kerumunan tanpa mendekati meja korban.
Saeful juga mengaku sempat melihat busa keluar dari mulut Mirna."Ada buih, cuma sedikit. Karena waktu didorong (kursi roda) juga lewat meja saya. Mulutnya kebuka, jadi normal keluar air liur. Yang lainnya ngelap (buih dan air liur Mirna)," ujar Saeful.
Mirna meregang nyawa usai menyeruput es kopi Vietnam di Kafe Olivier, Rabu 6 Januari petang. Kopi itu dipesankan Jessica Kumala Wongso, sebelum Mirna dan Hani tiba di kawasan Grand Indonesia itu.
Jessica menjadi terdakwa tunggal atas kematian Mirna. Rekan Mirna di kampus Billyblue College Australia itu didakwa Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana. Jessica terancam hukuman mati.
medcom.id, Jakarta: Saeful, orang kedua yang menjadi saksi sidang ke-19 kasus kematian Wayan Mirna, mengaku melihat korban semaput di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Saeful yang sedang
meeting bersama rekan-rekannya tak menduga Mirna semaput karena keracunan sianida.
"Saya berpikirnya karena stroke. Saya melihat ke meja itu. Saya bilang, 'Wah itu stroke tuh'. Pas kejadian saya jadi enggak fokus sama meeting karena lihat ke meja itu," kata Saeful di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2016).
Saeful mengaku tidak melihat Mirna kejang-kejang. Dia hanya melihat Mirna bersandar ke kursi dengan kepala menengadah.
"Kejang-kejang tidak, hanya seperti orang pingsan," ungkap Saeful.
Dia juga melihat sejumlah orang menghampiri meja Mirna. Situasi di dekat mejanya pun mendadak ramai. Namun, Saeful hanya mengamati kerumunan tanpa mendekati meja korban.
Saeful juga mengaku sempat melihat busa keluar dari mulut Mirna."Ada buih, cuma sedikit. Karena waktu didorong (kursi roda) juga lewat meja saya. Mulutnya kebuka, jadi normal keluar air liur. Yang lainnya ngelap (buih dan air liur Mirna)," ujar Saeful.
Mirna meregang nyawa usai menyeruput es kopi Vietnam di Kafe Olivier, Rabu 6 Januari petang. Kopi itu dipesankan Jessica Kumala Wongso, sebelum Mirna dan Hani tiba di kawasan Grand Indonesia itu.
Jessica menjadi terdakwa tunggal atas kematian Mirna. Rekan Mirna di kampus Billyblue College Australia itu didakwa Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana. Jessica terancam hukuman mati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)