Jakarta: Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono memberikan penghargaan kepada tiga anggota Patroli Jalan Raya (PJR) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya yang telah berhasil menangkap pelaku mitulasi yang beraksi di Blitar, Jawa Timur. Ketiga polisi itu adalah Aiptu Ery Suryady, Aipda Dwi Pujiadi dan Brigadir Fani Dwi Anggoro.
"Kita berikan penghargaan kepada mereka yang telah berhasil menangkap pelaku yang kasusnya di Blitar itu," kata Gatot di Polda Metro Jaya, Rabu, 8 Mei 2019.
Menurut Gatot, pemberian penghargaan ini adalah bentuk sensitivitas kepedulian. Penangkapan pelaku kasus pembunuhan di Blitar itu menunjukkan tidak adanya sekat atau parsial antara Polda Metro Jaya, Polda Jawa Tengah, dan Polda Jawa Timur. Meski kasusnya berada di Blitar, anggota Polda Metro juga bergerak jika pelaku masuk ke Jakarta.
"Anggota dapat informasi bahwa tersangka itu menuju ke Jakarta dengan kendaraan tertentu lalu melakukan kegiatan mulai dari razia masuk ke dalam mobil dan menemukan pelakunya," ungkap Gatot.
Gatot pun mengapresiasi gerak cepat yang dilakukan anggota PJR. "Ini hebat untuk seorang anggota lantas (lalu lintas). Oleh karena itu kita berikan penghargaan," pungkas dia.
Kasus mutilasi ini bermula ketika jasad guru honorer Budi Hartanto, 28, ditemukan tanpa kepala di bawah Jembatan Udanawu, Kabupaten Blitar, pada Rabu, 3 April 2019. Pelaku, Aris Suhiuanto (AS) kemudian ditangkap pada Jumat, 12 April 2019, pukul 07.50 WIB di Tol Dalam Kota Tegal Parang KM 5, Jakarta.
AS diringkus anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Penangkapan itu dilakukan setelah petugas menerima informasi dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur.
"Informasi dari Ditreskrimum Jatim (Jawa Timur), terduga pelaku mutilasi segera akan ke Jakarta dengan ciri-ciri menggunakan bus dan sebagainya," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, 12 April 2019.
Baca: Pelaku dan Korban Mutilasi Pernah Berhubungan Intim
Dari informasi tersebut, kata Yusuf, pihak langsung melakukan penyekatan di jalan tol. Pintu masuk Cikarang Utama pun dijaga.
"Perkiraan bus tadi pagi sampai Jakarta dan setelah ciri-ciri itu lewat melalui Cikarang. Diikuti anggota karena kalau dicegat dijalan takutnya akan macet sepanjang jalan," tutur Yusuf.
Yusuf menyebut bus yang diduga ditumpangi pelaku itu dijegat saat situasi lengang di Tol Dalam Kota. Ciri-ciri AS dicari. Dia kemudian ditemukan ada di dalam bus yang dicurigai polisi.
"Kemudian pelaku dibawa ke SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) untuk selanjutnya akan dilimpahkan ke Polda Jatim," ucap Yusuf.
Selain menangkap AS, polisi juga telah meringkus satu pelaku lain berinisial AJ. AJ diringkus pada Kamis, 11 April 2019, malam di kawasan Kediri, Jatim.
Jakarta: Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono memberikan penghargaan kepada tiga anggota Patroli Jalan Raya (PJR) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya yang telah berhasil menangkap pelaku mitulasi yang beraksi di Blitar, Jawa Timur. Ketiga polisi itu adalah Aiptu Ery Suryady, Aipda Dwi Pujiadi dan Brigadir Fani Dwi Anggoro.
"Kita berikan penghargaan kepada mereka yang telah berhasil menangkap pelaku yang kasusnya di Blitar itu," kata Gatot di Polda Metro Jaya, Rabu, 8 Mei 2019.
Menurut Gatot, pemberian penghargaan ini adalah bentuk sensitivitas kepedulian. Penangkapan pelaku kasus pembunuhan di Blitar itu menunjukkan tidak adanya sekat atau parsial antara Polda Metro Jaya, Polda Jawa Tengah, dan Polda Jawa Timur. Meski kasusnya berada di Blitar, anggota Polda Metro juga bergerak jika pelaku masuk ke Jakarta.
"Anggota dapat informasi bahwa tersangka itu menuju ke Jakarta dengan kendaraan tertentu lalu melakukan kegiatan mulai dari razia masuk ke dalam mobil dan menemukan pelakunya," ungkap Gatot.
Gatot pun mengapresiasi gerak cepat yang dilakukan anggota PJR. "Ini hebat untuk seorang anggota lantas (lalu lintas). Oleh karena itu kita berikan penghargaan," pungkas dia.
Kasus mutilasi ini bermula ketika jasad guru honorer Budi Hartanto, 28, ditemukan tanpa kepala di bawah Jembatan Udanawu, Kabupaten Blitar, pada Rabu, 3 April 2019. Pelaku, Aris Suhiuanto (AS) kemudian ditangkap pada Jumat, 12 April 2019, pukul 07.50 WIB di Tol Dalam Kota Tegal Parang KM 5, Jakarta.
AS diringkus anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Penangkapan itu dilakukan setelah petugas menerima informasi dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur.
"Informasi dari Ditreskrimum Jatim (Jawa Timur), terduga pelaku mutilasi segera akan ke Jakarta dengan ciri-ciri menggunakan bus dan sebagainya," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, 12 April 2019.
Baca: Pelaku dan Korban Mutilasi Pernah Berhubungan Intim
Dari informasi tersebut, kata Yusuf, pihak langsung melakukan penyekatan di jalan tol. Pintu masuk Cikarang Utama pun dijaga.
"Perkiraan bus tadi pagi sampai Jakarta dan setelah ciri-ciri itu lewat melalui Cikarang. Diikuti anggota karena kalau dicegat dijalan takutnya akan macet sepanjang jalan," tutur Yusuf.
Yusuf menyebut bus yang diduga ditumpangi pelaku itu dijegat saat situasi lengang di Tol Dalam Kota. Ciri-ciri AS dicari. Dia kemudian ditemukan ada di dalam bus yang dicurigai polisi.
"Kemudian pelaku dibawa ke SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) untuk selanjutnya akan dilimpahkan ke Polda Jatim," ucap Yusuf.
Selain menangkap AS, polisi juga telah meringkus satu pelaku lain berinisial AJ. AJ diringkus pada Kamis, 11 April 2019, malam di kawasan Kediri, Jatim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)